TEMPO.CO, Jakarta -Pemprov DKI Jakarta, lewat Dinas Pendidikan, tetap memberlakukan pembelajaran atau belajar dari rumah pada semester genap Tahun Ajaran (TA) 2020/2021.
Kepala Dinas Pendidikan Nahdiana mengatakan di masa pandemi ini mereka memprioritaskan kesehatan dan keamanan peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan.
Menurut Nahdiana, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat berhati-hati dalam mengabil keputusan tersebut. “Pembelajaran tatap muka belum dapat dilaksanakan, sehingga seluruh sekolah di DKI Jakarta tetap melanjutkan pembelajaran dari rumah (BDR),” kata Nahdiana pada keterangan tertulisnya, Sabtu, 2 Januari 2020.
Baca juga : DPRD DKI Minta Pemprov Evaluasi Rencana Rem Darurat: Jangan Korbankan Pengusaha
Meski begitu, kata dia, Dinas Pendidikan DKI Jakarta tetap mempersiapkan pembelajaran atau belajar tatap muka. Mereka juga bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mempersiapkan rencana pembelajaran tersebut.
Dinas Pendidikan, kata Nahdiana, telah menerima beberapa rekomendasi demi menjamin kesehatan dan keselamatan peserta didik dalam kebijakan pembelajaran tatap muka.
Nahdiana mengatakan Dinas Pendidikan Telah menyiapkan laman Siap Belajar yang digunakan untuk melakukan asesmen terhadap sekolah-sekolah yang ada di Ibu Kota.
Adapun laman itu mengukur kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada semester genap TA 2020/2021.
Ia menyebut setiap butir penilaian yang ada di laman tersebut sesuai dengan standar kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nomor 1130 Tahun 2020, serta pedoman yang dikeluarkan oleh Unesco dan OECD.
Selain itu, Dinas Pendidikan juga telah berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dinas Kesehatan DKI JAkarta, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pakar pendidikan, mitra pendidikan, serta orang tua murid dalam menyusun standar asesmen tersebut.
Adapun hasil dari asesmen itu menjadi dasar bagi Dinas Pendidikan untuk menentukan sekolah yang siap dan dapat menerapkan pembelajaran campuran, kombinasi antara tatap muka dan pembelajaran dari rumah. “Sekolah-sekolah yang memenuhi kriteria dalam asesmen tersebut akan menjadi sekolah model dalam pelaksanaan blended learning di wilayah DKI Jakarta,” tutur dia.
ADAM PRIREZA