TEMPO.CO, Jakarta - Sejak awal pandemi hingga sekarang, sudah ada lebih dari 1.000 aparat kepolisian di Polda Metro Jaya yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kepala Bidokkes Polda Metro Jaya Komisaris Besar Didiet Setioboedi menjelaskan jumlah anggota kepolisian yang terpapar Covid-19 tak sebanyak sebelumnya.
"Dari data di saya ada seribu sekian yang pernah terjangkit Covid-19. Tapi Alhamdulillah sekarang sudah menurun sekali," ujar Didiet di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 6 April 2021.
Menurut Didiet, Polda Metro Jaya sempat menjadi Polda dengan aparat kepolisian positif Covid-19 terbesar di Indonesia. Namun pada saat ini ia mengklaim jumlah yang positif tak sampai 50 orang.
"Ada 30-an lah yang masih dirawat di rumah sakit dan beberapa isolasi mandiri di rumah. Kami monitor terus," ujar Didiet.
Untuk memberantas penularan Covid-19 di Polda Metro Jaya, Bidokkes melakukan vaksinasi massal. Hingga hari ini, sudah 14 ribu anggota kepolisian yang divaksin Covid-19 atau 50 persen dari seluruh anggota Polda Metro Jaya.
Vaksinasi Covid-19 itu diprioritaskan bagi polisi yang saat ini bekerja di lapangan dan memiliki risiko terpapar Covid-19 paling tinggi, seperti dari kesatuan Babinkamtibmas, Polisi Lalu Lintas, dan penyidik reserse.
"Kami mengejar semua anggota divaksin dalam dua bulan ini," ujar Didiet.
Selain pemberian vaksin Covid-19, Bidokkes memberikan suplemen tambahan untuk menjaga daya tahan tubuh anggota. Ia juga mengimbau agar aparat kepolisian menerapkan protokol 3M walaupun sudah mendapat vaksin.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19, Sudah 14 Ribu Anggota Polda Metro Jaya Mendapatkan
Proses vaksinasi Covid-19 terhadap anggota polisi telah dilakukan sejak awal Maret 2021. Selain polisi, vaksin juga diberikan kepada atlet, PNS, awak media, hingga warga lansia yang berisiko tinggi terpapar Covid-19. Vaksinasi ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.