TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta jajarannya mengedepankan program pemulihan ekonomi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2017-2022. Anies menuturkan agar program tersebut tak hanya menyasar pelaku ekonomi berskala besar dan menengah.
"Tapi juga harus memberikan secara khusus perhatian kepada pelaku mikro, pelaku kecil yang jumlahnya amat besar di Jakarta," kata dia dalam pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan atau Musrenbang DKI yang diunggah di Yotube Bappeda DKI, Rabu, 14 April 2021.
Badan Pusat Statistik atau BPS DKI Jakarta mencatat perekonomian Ibu Kota pada kuartal IV 2020 masih terkontraksi atau minus 2,14 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year). Pada kuartal III di tahun yang sama, perekonomian Jakarta terkontraksi sebesar minus 3,82 persen.
Anies mengingatkan agar semua kegiatan yang berkaitan dengan regulasi dapat mendorong sektor swasta bergerak lebih cepat. Sebab, menurut dia, pergerakan ekonomi swasta dapat memicu pemulihan ekonomi Jakarta.
"Karena cepatnya sektor swasta bergerak akan sangat berdampak pada penyerapan tenaga kerja, dalam pajak pendapatan daerah," ujar Anies Baswedan.
Baca juga: Anies Baswedan: Perlu Kolaborasi dengan Pusat untuk Kendalikan Banjir