TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta Syarif mempertanyakan hasil survei soal kinerja Gubernur Anies Baswedan yang digelar Jakarta Research Center atau JRC. Dari hasil survei itu sebanyak 53 persen responden menyatakan tidak puas terhadap kinerja Anies.
Sedangkan yang merasakan puas terhadap kinerja mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mencapai 38,9 dan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 8,1 persen.
"Saya baru tahu hasil survei seperti itu. Saya baru dengar lembaga yang mengukur ketidakpuasan. Itu kan yang disurvei harusnya capaian kerja," kata politikus Gerindra itu saat dihubungi, Ahad, 18 April 2021.
Meski begitu, kata dia, hasil survei tersebut bisa menjadi masukan untuk Anies memperbaiki kinerjanya yang sudah baik. Menurut dia, sejauh ini janji politik Anies yang tertuang di RPJMD baru terealisasi 65 persen.
Menurut dia, cara untuk mengukur kinerja seorang kepala daerah dilihat dari capaian yang tertuang dalam RPJMD yang telah menjadi janji dan program pembangunannya. "Hasilnya sejauh ini kinerjanya baik. Memang ada beberapa program yang belum maksimal, tapi bukan berarti tidak dikerjakan."
Sebagai contoh janji pembangunan rumah DP nol rupiah dan penciptaan wirausaha baru melalui program Oke Oce yang berganti menjadi Jakpreneur. Kedua program itu berjalan memang hasilnya belum maksimal. "Program lainnya jalan bahkan memuaskan," ujarnya.
Sejumlah program Anies yang memuaskan adalah menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di Ibu Kota. Kebijakan lainnya adalah bantuan pendidikan melalui program Kartu Jakarta Pintar. "Anies juga bisa membangun multikultur di Ibu Kota."
Selain itu, survei yang menyebut ketidakpuasan publik terhadap kinerja dan langsung mengaitkan dengan karier politik Anies itu, patut dicurigai hasilnya. Sebab dari beberapa survei lembaga yang kredibel, kata dia, elektabilitas Anies bahkan selalu tinggi. Bahkan untuk diusung menjadi calon presiden.
"Jadi survei yang menyebut karier politik Anies bisa terancam itu sebenarnya harus dipertanyakan karena tidak nyambung. Dari mana surveinya itu."
Sebelumnya, Direktur Komunikasi JRC Alfian P mengatakan ketidakpuasan publik dari hasil survei JRC itu bisa menjadi peringatan terhadap Anies untuk menapaki karier politiknya.
"Ini menjadi peringatan bagi Anies jika berencana maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta, ataupun menuju panggung politik nasional," kata dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat, 16 April 2021.
Menurut Alfian, publik menilai kinerja Anies biasa saja dan tidak ada terobosan dan inovasi yang signifikan.
Survei Jakarta Research Center (JRC) ini dilakukan pada 1-10 April 2021, secara tatap muka kepada 800 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta.
Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±3,4 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Alfian mengatakan, tingginya ketidakpuasan publik terhadap Anies Baswedan bakal menjadi batu sandungan jika mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu ingin melangkah ke tingkat nasional.
Baca juga: PR Anies Baswedan Realisasikan RPJMD yang Mandek
IMAM HAMDI