TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPD RI Komisi III Dapil DKI Jakarta, Sylviana Murni ingin seluruh pihak mendukung pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas bertahap di masa pandemi. “Saya ingin seluruh pemangku kepentingan mendukung pemerintah dalam mempersiapkan transisi pendidikan,” kata Sylvi saat diskusi virtual oleh Forum Pemuda Peduli Jakarta pada Selasa, 31 Agustus 2021.
Sylvi mengatakan perspektif sekolah tatap muka terbatas adalah cepat dan aman. Pihak sekolah, pemerintah, dan masyarakat harus saling bantu. “Karena itulah kita harus sama-sama berkolaborasi.”
Melihat dari fakta dan datanya, kata Sylvi, ada 89,9 persen responden setuju sekolah tatap muka terbatas dilaksanakan pada tahun ajaran 2021/2022.
Izin orangtua merupakan syarat yang penting. Jika orangtua tidak mengizinkan, siswa akan tetap menerapkan sekolah daring.
Pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas di Jakarta dimulai pada Senin, 30 Agustus 2021 pada 610 sekolah yang telah memenuhi syarat. Sekolah tatap muka terbatas maksimal diikuti oleh 50 persen dari sejumlah peserta didik. “Pada masa kebiasaan baru itu, terbentuk budaya kesehatan dan keselamatan diri terhadap penularan Covid. Sehingga,
kegiatan baru dapat diikuti oleh 100 persen,” ujarnya.
Baca: Sekolah Tatap Muka di Banten Mulai September, Gubernur: Harus Vaksin