TEMPO.CO, Jakarta - Viral di media sosial tiga bocah di Bintara, Bekasi, menjadi korban pencabulan tetangganya sendiri, kakek berusia 60 tahun. Narasi tersebut juga dibarengi dengan tersebarnya video penangkapan sang kakek oleh polisi.
Ternyata kabar pencabulan tersebut adalah hoaks. Hal ini baru diketahui belakangan setelah polisi memeriksa terduga pelaku dan pihak keluarga.
"Bahwa ini hanya bercandaan, tapi kan harus ada pernyataan pihak keluarga korban, kenapa bisa sampai ke medsos, kan harus ada pertanggungjawaban," ujar Kabid Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Dinas PPA Kota Bekasi Neneh saat dikonfirmasi, Selasa, 7 September 2021.
Kejadian ini berawal saat sang kakek kerap mendekati tiga bocah tersebut. Ada pihak tak bertanggung jawab membuat narasi di media sosial yang mengatakan sang kakek melakukan pencabulan.
Dalam narasi tersebut, salah satu anak melapor ke ibunya karena mengeluarkan darah saat buang air kecil. Sang ibu korban kemudian melaporkan tindakan itu ke RT/RW dan juga kepolisian.
Narasi bohong ini kemudian tersebar dan dipercaya oleh masyarakat, hingga berujung pelaporan sang kakek ke kepolisian.
Hingga pada Ahad malam kemarin, sang kakek dijemput oleh polisi di rumahnya. Ia sempat diamuk massa saat digelandang menuju mobil polisi.
Lurah Bintara Sudarsono menjelaskan, pihaknya kemudian segera menelusuri kebenaran informasi tersebut dengan mengecek keadaan korban secara langsung.
"Informasinya sudah dilakukan visum dan tidak ada luka pada ketiga anak tersebut," ujar Sudarsono.
Karena tidak terbukti melakukan pencabulan, pihak keluarga tiga bocah dengan sang kakek akhirnya berdamai. Mereka sepakat untuk tidak melanjutkan masalah ini lebih jauh.
Namun demi keamanan, sang kakek korban hoaks viral itu akhirnya diungsikan sementara dari rumahnya di Bintara. "Yang bersangkutan sekarang diungsikan ke Karawang," kata Sudarsono.
Baca juga: Satpol PP Denda Rp 2 Juta Kelompok Emak-emak Senam di Kembangan yang Viral