TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta menilai interpelasi Formula E adalah upaya menggagalkan program Gubernur DKI Anies Baswedan. Karena itulah, Gerindra menolak gagasan interpelasi yang digulirkan PDI Perjuangan dan PSI.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Arahannya jelas adalah ingin menggagalkan program Pak Anies," kata anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI, Syarif, dalam diskusi daring Akurat.co, Jumat, 1 Oktober 2021.
Syarif menyebut, semula partainya bersikap wait and see soal rencana interpelasi Formula E. Namun, lambat laun PDI Perjuangan dan PSI melemparkan sinyal ingin membatalkan Formula E di Ibu Kota.
Menurut dia, Ima Mahdiah dari PDIP dan Justin Adrian dari PSI adalah yang terdepan menggaungkan ingin Formula E dibatalkan. Gerindra pun mengkaji usulan interpelasi dan akhirnya memutuskan tak ikut-ikut koleganya di Kebon Sirih.
Syarif mengatakan, membatalkan Formula E berarti menggagalkan dan mengganggu program Anies. Mengganggu program gubernur, dia melanjutkan, sama saja dengan mengganggu program yang diinginkan rakyat, khususnya pemilih Anies sewaktu Pemilihan Gubernur DKI 2017.
"Pemilih itu sudah mengamatkan kepada Anies, Anies menjalankan program. Kalau programnya diganggu sama juga menggangu rakyatnya," ujar dia.
Formula E menjadi pro kontra di internal DPRD DKI Jakarta. Dua fraksi, PDI Perjuangan dan PSI, mengajukan hak interpelasi agar Gubernur DKI Anies Baswedan menjelaskan detail rencana Formula E.
Sementara tujuh fraksi lainnya menolak interpelasi Formula E. Ketujuh fraksi ini antara lain Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, Golkar, NasDem, dan PKB-PPP. Mereka merasa persoalan Formula E dapat ditanyakan dalam forum formal lainnya, seperti rapat komisi.
Baca juga: Gerindra Ungkap Sebelum Bertemu Anies, 7 Fraksi Sudah Bersikap Soal Formula E