TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran mengatakan, banyak masyarakat yang berminat menjadi relawan program Vaksinasi Merdeka. Pada tahap awal program ini bergulir di DKI Jakarta pada Agustus 2021, jumlah relawan mencapai 30 ribu hanya dalam waktu tiga hari.
Menurut Fadil, tingginya angka masyarakat yang ingin menjadi relawan membuktikan sikap asli bangsa Indonesia yang suka tolong menolong. Padahal, kata Fadil, saat pendaftaran relawan dibuka angka penularan Covid-19 sedang tinggi di Jakarta.
"Jiwa bangsa Indonesia adalah gotong royong, ini terbukti," ujar Fadil dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 5 Oktober 2021.
Kapolda Metro Jaya itu menerangkan, para pendaftar yang ingin menjadi relawan berasal dari berbagai kalangan, seperti supporter bola yang mencapai 11 ribu calon, mahasiswa sebanyak 9 ribu calon, dokter gigi, hingga masyarakat umum.
"Meskipun pelaksanaan Vaksinasi Merdeka pertama angka Covid-19 sedang meningkat dan adanya pemberlakuan PPKM level 4, masyarakat tetap tergerak hatinya untuk menjadi relawan," kata Fadil.
Program Vaksinasi Merdeka adalah salah satu strategi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta untuk mempercepat vaksinasi guna mewujudkan kekebalan komunal masyarakat (herd immunity) 100 persen di Ibu Kota.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam peluncuran program Vaksinasi Merdeka gelombang pertama di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan 1 Agustus 2021 mengatakan, jika herd imunity di masyarakat terjadi, maka akan menjadi pertanda baik bagi pertumbuhan ekonomi.
"Karena syarat agar pertumbuhan ekonomi berjalan dan berkembang, kesehatan harus jadi prioritas," ujar Listyo.
Selama 17 hari pelaksanaan Vaksinasi Merdeka gelombang pertama, Polda Metro Jaya mengklaim sudah sekitar 99 persen warga Jakarta tervaksinasi.
#cucitangan, #jagajarak, #pakaimasker
HELMILIA PUTRI ADELITA | TD
Baca juga: 10 Hari Digelar, Tingkat Vaksinasi Merdeka Aglomerasi 61,72 Persen