TEMPO.CO, Depok – Ratusan akademisi Universitas Indonesia beramai-ramai menggeruduk gedung rektorat mendesak agar PP 75 tahun 2021 tentang Statuta UI dicabut. Massa yang terdiri dari BEM se-UI, guru besar, dosen, tenaga akademik dan alumni itu menggelar orasi dan aksi teatrikal di Taman Rotunda UI, Selasa 12 Oktober 2021.
Guru Besar Universitas Indonesia, Manneke Budiman mengatakan, Peraturan Pemerintah 75 tahun 2021 tentang Statuta UI memang cacat secara formil maupun materil, sehingga sudah sewajarnya dicabut atau direvisi.
“Kalau dilihat sampai hari ini di website Kemsesneg, PP 75 itu belum dimuat, di website itu hanya dipublis dari PP 74 loncat ke PP 76. Ini berarti, sebenarnya sudah disadari pemerintah bahwa ada masalah pada PP (75) ini,” kata Manneke yang turut dalam aksi tersebut, Selasa 12 Oktober 2021.
Manneke mengatakan, sebelum aksi itu dilakukan, seluruh akademisi mulai dari mahasiswa hingga dosen telah berupaya melakukan komunikasi intens kepada pimpinan universitas dalam hal ini Rektor dan Majelis Wali Amanat.
“Tetapi nampaknya semuanya itu mengalami jalan buntu,” kata Manneke.
BEM UI menggelar aksi unjuk rasa di kampus mereka untuk menuntut pembatalan Statuta UI/Dok: BEM UI
Ia mengatakan, sejak salinan PP tersebut keluar pada 9 Juli 2021, berbagai surat sudah dilayangkan ke pihak universitas, dari dewan guru besar, dosen, serikat pekerja dan mahasiswa dari berbagai unsur.
“(Tetapi) pimpinan universitas dalam hal ini eksekutif dan majelis wali amanat itu bersikeras untuk tidak melakukan revisi terhadap PP 75 yang sudah ditunjukkan secara nyata cacat dari segi materil maupun formil,” kata Manneke.
Atas dasar itulah, Manneke ikut dalam aksi mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Pendukung #batalkanStatutaUI.
“Ini aksi adalah aksi BEM dari berbagai fakultas, kami sebagai dosen punya tanggung jawab moral untuk mendampingi, untuk memastikan keamanan mereka dan juga untuk memastikan bahwa kebebasan akademik tidak dipasung dengan cara apapun,” kata Manneke.
Sebagai informasi, aksi massa itu berujung hampa. Tidak ada audiensi pihak rektorat dengan massa aksi yang melakukan orasi selama kurang lebih 3 jam.
“Hari ini gagal, tapi kita tidak akan berhenti, akan ada aksi lanjutan sampai Statuta UI dicabut,” teriak mahasiswa.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA