TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Ketua Umum PSI Giring Ganesha membesuk warga Koja yang dirawat di Rumah Sakit Koja setelah keracunan makanan yang dibagikan oleh kader partainya pada Senin malam, 25 Oktober 2021.
Ia mengatakan 23 orang sempat dirawat di rumahsakit, namun 18 orang sudah dibolehkan pulang. Tersisa lima orang lagi yang saat ini masih dirawat.
"Masih ada lima lagi yang dirawat. Kita doakan agar semua baik-baik saja," kata Giring.
Ia mengatakan, kader PSI DKI Jakarta akan mendampingi terus selama 24 jam para korban keracunan nasi boks itu. Giring mengatakan, PSI akan menanggung seluruh biaya perawatan hingga sembuh.
"Kami di sini untuk benar-benar (menunjukkan) ada rasa simpati dan tanggung jawab," kata Giring.
Sebelumnya, sebanyak 35 orang warga Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara mengalami mual dan muntah setelah mengkonsumsi nasi kotak yang dibagikan oleh PSI Jakarta Utara.
Kepala Polsek Koja Ajun Komisaris Besar Abdul Rasyid mengatakan, anggotanya langsung menyelidiki sampel nasi kotak yang dibagikan kader PSI itu.
Rasyid mengatakan, sampel nasi kotak berisi sayur buncis, telur dan tempe orek tesebut dikirim ke Laboratorium Polri di wilayah Sentul, Bogor, Jawa Barat sebagai bagian dari penyelidikan awal.
Jadi kami belum melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Nanti dari hasil laboratorium kan ketahuan misalnya nasinya ada racunnya kah, jenis apa, racun apa. Itu kan nanti ketika pemeriksaan kita nggak ngada-ngada lagi," kata Rasyid kepada wartawan di Jakarta Utara, Senin, 25 Oktober 2021.
Pengurus PSI DKI Jakarta Norman Lianto mengatakan, partainya mengikuti proses hukum dalam kasus nasi kotak ini.
"Pada saat ini divisi hukum kami sudah berada di Polsek Koja malah, sedang melakukan Berkas Acara Pemeriksaan (BAP)," kata Norman saat mendampingi Giring.
Baca juga: Warga Koja Keracunan Usai Makan Nasi Boks dari PSI, Pemilik Warung: Minta Maaf