TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki musim hujan pada bulan November hingga Januari 2021, masyarakat DKI Jakarta diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan seiring aktivitas ular jenis kobra yang meningkat.
Pemprov DKI melalui laman Instagram mereka @dkijakarta menjelaskan, meningkatnya aktivitas tersebut dipicu banyaknya telur ular kobra banyak yang menetas.
"Ular kobra biasanya bertelur di tumpukan batu/semak/kayu. Bulan November, Desember, Januari adalah musim telur ular kobra menetas. Sering ditemukan anak kobra di lokasi-lokasi yang lembab," bunyi pengumuman di Instagram @dkijakarta pada Senin, 22 November 2021.
Dalam imbauan itu, masyarakat yang menemukan dan tergigit ular kobra diharapkan tidak panik. Korban dianjurkan mengingat waktu terjadinya gigitan dan melepas semua perhiasan di area gigitan, seperti cincin, jam, atau gelang karena khawatir terjadi pembengkakan.
"Segera menuju kerumah sakit yang memiliki Serum Anti Bisa Ular (SABU) untuk mendapat penanganan yang insentif," bunyi pengumuman tersebut.
Berikut ini merupakan daftar rumah sakit yang menyediakan SABU dan bisa menjadi rujukan.
1. Jakarta Pusat
- RSUPN Cipto Mangunkusumo
- RSPAD Gatot Subroto
- RSUD Tarakan
- RS Islam Cempaka Putih
2. Jakarta Utara
- RSPI Sulianti Saroso
- RS Pantai Indah Kapuk
3. Jakarta Barat
- RSUD Cengkareng
- RS Mitra Keluarga Kalideres
4. Jakarta Selatan
- RSUP Fatmawati
-RSUD Pasar Minggu RSUD Jati Padang
- RS Suyoto
5. Jakarta Timur
- RSUP Persahabatan
- RS Haji Jakarta
- RSU Adhyaksa
6. Kepulauan Seribu
- RSUD Kepulauan Seribu
Untuk mencegah ular masuk ke rumah, masyarakat disarankan untuk membersihkan tumpukan barang di rumah, menutup lubang saluran air dan lubang tikus, memangkas dahan yang menyentuh plafon rumah.
Cara lain untuk mencegah ular masuk ke rumah dengan meletakan keset ijuk atau plastik di depan pintu rumah, dan menyemprotkan cairan antinyamuk ke gudang atau sudut rumah sebelum membongkar barang.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca juga: Mahasiswa IPB Ditemukan Tewas di Kebun Kampus, Ada Bekas Gigitan Ular