TEMPO.CO, Jakarta - Pasar buku pertama di Jakarta, Jakbook, hingga kini masih belum banyak diketahui masyarakat. Padahal pasar buku di Pasar Kenari, Jakarta Pusat, itu sudah dibuka lebih dari 2,5 tahun yang lalu.
Pada Senin siang, 22 November 2021, saat Tempo memasuki Lantai 3 Pasar Kenari, di mana Pasar Buku tersebut berada, suasananya sangat sepi. Terlihat hanya beberapa toko saja yang sudah buka.
Seorang pemilik toko buku bernama Anisa mengatakan selain karena pandemi Covid-19, banyak toko buku memang belum buka pada pagi hari. Sebagian besar penjual buku di sana berasal dari luar Jakarta sehingga toko baru buka siang hari.
“Karena corona juga, tapi kan ada yang rumahnya jauh jadi bukanya siang, rumahnya ada yang di Cikarang, tapi ya rejeki nggak ke mana,” ujarnya kepada Tempo, Senin 22 November 2021.
Pengunjung memilih buku di Jakbook, Pasar Kenari, Jakarta, Selasa, 30 April 2019. Jakbook memberikan diskon 25 persen untuk pembelian buku dan 10 persen untuk ATK. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Anisa merupakan salah satu penjual buku yang pindah dari Pasar Senen sejak awal Pasar Buku Jakbook ini diresmikan pada April 2019. Dia mengatakan pembeli yang datang tidak menentu, kadang pagi-pagi saat baru membuka toko sudah ada pembeli.
“Kalau di sini orang jarang ada yang tahu, kayak saya juga nggak begitu percaya ada toko buku di atas nih, nggak keliatan kalau nggak ada iklannya di depan,” tutur Anisa.
Padahal kondisi Pasar Buku di Pasar Kenari ini bersih. Ruangannya pun ber-AC bahkan ada minimarket di dalamnya. Buku-buku yang mereka jual juga beragam, ada novel, buku sekolah ataupun buku-buku kuliah.
Pasar Buku Jakbook diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 23 April 2019. Anies mengutarakan pendirian pasar buku bertujuan untuk menyediakan buku-buku dengan harga yang murah alias terjangkau.
KHANIFAH JUNIASARI | TD
Baca juga: Jakbook Fair Digelar di Pasar Kenari, Harga Buku Mulai Rp 5.000