TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni mengatakan, pihaknya bakal menyurati Badan Pengawas Keuangan atau BPK untuk memantau terselenggaranya balapan mobil listrik itu di Jakarta. Sebelum BPK, Sahroni telah menyatakan bakal meminta KPK untuk mengawasi persiapan Formula E.
"Yang KPK saya nanti akan berkirim surat untuk audiensi dengan panitia, untuk meminta pendampingan dan pengawasan ketat dari awal sampai akhir, bukan hanya KPK, tapi BPK juga (disurati)," ujar Sahroni setelah bertemu dengan Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 29 November 2021.
Sahroni menjelaskan, kepada BPK pihaknya bakal meminta dikawal dalam proses audit dalam pelaksanaannya. Sahroni mengatakan, KPK harus ikut andil dalam proses pelaksanaan Formula E untuk menghindari upaya manuver politik dari pihak-pihak tertentu. Apa lagi, menurut Sahroni, ajang balap ini digelar tidak hanya untuk olahraga saja, tapi upaya branding bagi negara Indonesia pada dunia.
"Hal ini (keterlibatan KPK) diperlukan, untuk mengawasi langsung dan menghindari potensi penyalahgunaan uang negara dan menghindari politicking," ujar Sahroni.
Sebelumnya, Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo alias Bamsoet memastikan ajang balap Formula E di Jakarta akan tetap digelar pada Juni 2022. Meski saat ini KPK sedang melakukan penyelidikan, perhelatan Formula E tetap bisa digelar sesuai jadwal yang ditetapkan.
“Silakan hukum berjalan, tapi acara ini karena sudah masuk ke tender event internasional, ini tetap harus berjalan,” kata Bamsoet.
Bamsoet yakin tidak ada masalah dengan balapan Formula E. Sebab sejak awal ajang ini telah dirancang sesuai aturan yang berlaku. "Saya yakin dan percaya ini akan indah pada waktunya dan akan clear pada waktunya," kata Bamsoet.
Sementara itu, Co-Founder Formula E Alberto Longo meyakini ajang balap mobil listrik di Jakarta ini dilaksanakan secara transparan. Longo mengatakan pihak panitia telah melakukan penjajakan dengan sejumlah warga Jakarta.
Longo menyatakan pihak panitia akan berkolaborasi dengan semua pihak yang berwenang untuk menghindari adanya kesalahapahaman dengan Formula E. "Kami tidak tahu hasil dari studi yang dilakukan, tetapi saya bisa yakinkan bahwa tidak ada sesuatu yang berjalan dengan salah," kata Longo.
Baca juga: Politikus PDIP Tak Persoalkan Masuknya Bamsoet dan Ahmad Sahroni di Formula E
M JULNIS FIRMANSYAH