TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengklaim pernah menyaksikan sumur resapan besutan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak berfungsi. Air yang menggenang hingga harus dibuang secara manual oleh petugas.
"Saya membuktikan sendiri, masa (sumur resapan) dikeruk 3 meter, tapi airnya dipindah (manual) keluar, ya itu buat apa?" kata Prasetyo di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Desember 2021.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu yakin kejaksaan, kepolisian, atau BPK akan menemukan pelanggaran dalam proyek pembangunan sumur resapan itu. Ia menganggap proyek yang sudah menelan APBD DKI Jakarta sebesar Rp 411 miliar itu tidak ada gunanya. "Saya rasa sebetulnya harus sadar, siapa sih yang punya ide itu, tolong ditangkap," kata Prasetyo.
Sebelumnya, beberapa kasus mengenai sumur resapan viral di media sosial. Terkini, tutup sumur resapan ambles di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan setelah dilewati mobil milik politikus PSI Isyana Bagoes Oka.
Kejadian tersebut pun viral di media sosial melalui unggahan dari akun twitter @arnold5508 pada Rabu pekan lalu. Pemilik akun Twitter tersebut menuding hal itu terjadi lantaran kualitas pekerjaan dan pengawasan yang sembrono dari Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.
Tak cuma itu, tutup sumur resapan di Jalan Karang Tengah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan juga rusak dan ambles. Hal itu membahayakan kendaraan yang melintas karena tinggi jalan menjadi berbeda dan berlubang. Warga sekitar kemudian menaruh pot berisi tanah di atas tutup sumur resapan yang ambles mencegah adanya korban.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca juga:
Satpam Gedung Citra Garden 1 Bantah Klaim PSI Sumur Resapan Bikin Banjir