TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan serapan anggaran DKI di 2021 mencapai 88,22 persen. Angka ini kurang dari target realisasi anggaran sebesar 91 persen.
"Memang tidak mencapai 91 persen karena ada beberapa hal," kata dia di Hotel Mercure Simatupang, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu, 2 Januari 2022.
Riza memaparkan tiga alasan serapan anggaran tidak menyentuh target. Pertama, adanya efisiensi lelang. Meski begitu, dia menyebut, tidak ada program strategis DKI yang batal lelang.
Kedua, pegawai DKI pensiun atau meninggal. Ketiga, pembayaran lelang menunggu hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan legal opinion (LO) kejaksaan. Menurut dia, audit diperlukan meski proses lelang masif.
"Jadi beberapa hal tersebut memang kami harus lebih hati-hati, sehingga berdampak pada anggaran yang belum terserap semua," ucap Riza Patria.
Baca juga: DKI Kebut Serapan Anggaran APBD, Targetkan Realisasi 91 Persen di Akhir Tahun