TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut sampai hari ini ada 14 RT di Ibu Kota yang masuk ke dalam zona merah Covid-19. Zona merah artinya ada lebih dari 10 rumah di 1 RT yang terpapar Covid-19 dan dalam pengawasan ketat Suku Dinas Kesehatan setempat.
Sementara untuk zona kuning artinya ada 1-5 rumah dalam 1 RT yang terpapar Covid-19 dan zona oranye terdapat 6-10 rumah dalam 1 RT yang terpapar Covid-19. Khusus zona merah dan oranye, aktivitas masyarakat dibatasi dan tempat ibadah di RT tersebut ditutup sementara.
"Ada 216 RT masuk zona oranye. Sementara zona kuning ini ada 5.490 RT," ujar Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Februari 2022.
Wagub DKI meminta masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat, agar penambahan zona merah Covid-19 tidak semakin bertambah. Apa lagi, Riza mengatakan ada kemungkinan penambahan kasus Covid-19 bakal terus terjadi sampai bulan Maret 2022.
"Kami minta tetap berada di rumah, kecuali yang penting. Bekerja kami minta dilaksanakan di rumah sedapat mungkin, kecuali memang harus dilakukan kan di tempat kerja, ya," kata Riza.
Salah satu lokasi terbanyak zona merah terdapat di wilayah Jakarta Barat. Plt Kepala Suku Dinas Kesehatan Yudi Dimyati menerangkan pada pekan sebelumnya sempat ada 25 RT zona merah yang tersebar di delapan kecamatan, .
Akibatnya, puluhan RT tersebut harus menjalani micro lockdown. Selain itu, Yudi mengatakan Sudin Kesehatan bersama Satgas Covid-19 rutin melakukan penyemprotan disinfektan di wilayah tersebut.
"Tim satgas covid tingkat kelurahan juga memantau keberadaan dari warga yang isoman," kata dia.
Untuk kebutuhan logistik, Yudi mengatakan Suku Dinas Sosial dan pihak kelurahan setempat bakal menyalurkan bantuan berupa sembako untuk masyarakat yang menjalani isoman di daerah zona merah Covid-19 maupun zona lain.
Baca juga: Tak Lagi Zona Merah Covid-19, Micro Lockdown di Krukut Tamansari Dicabut
