TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan TomTom Traffic Index Ranking 2021, DKI Jakarta menempati urutan ke-46 (indeks kemacetan 34 persen) dari 404 kota yang diukur dari 58 negara di 6 benua. Pada 2020 lalu, DKI Jakarta menempati peringkat 31, dan pada 2019 lalu menduduki 10 besar kota termacet di dunia. Lebih lanjut, apa saja indeks yang dapat dijadikan ukuran kemacetan lalu lintas kota?
Merujuk laman resmi Tom Tom di alamat tomtom.com, berikut 14 indeks untuk mengukur kemacetan lalu lintas kota:
1. Arus tanpa kemacetan
Situasi lalu lintas di mana waktu tempuh tidak dipengaruhi oleh kemacetan. Biasanya terjadi pada malam hari tetapi dapat terjadi kapan saja sepanjang hari.
2. Waktu hilang perhari
Waktu perjalanan ekstra dibandingkan dengan periode satu jam selama kondisi arus bebas.
3. Waktu hilang pertahun
Waktu perjalanan ekstra dibandingkan dengan periode satu jam selama kondisi arus bebas, dikalikan dengan 230 hari kerja per tahun.
4. Waktu hilang dalam jam terbuka per-perjalanan
Waktu perjalanan ekstra selama jam sibuk dibandingkan dengan periode 30 menit selama kondisi arus bebas.
5. Waktu hilang dalam jam terbuka per-tahun
Waktu perjalanan ekstra selama jam sibuk dibandingkan dengan periode satu jam selama kondisi arus bebas, dikalikan dengan 230 hari kerja per tahun.
6. Jam sibuk di pagi atau sore hari
Periode satu jam tersibuk di pagi atau sore seperti yang ditentukan per kota berdasarkan pengukuran lalu lintas aktual.
7. Kesembuhan lalu lintas mingguan
Tabel ini menunjukkan tingkat kemacetan untuk setiap jam setiap hari dalam seminggu, rata-rata dihitung sepanjang tahun, untuk setiap kota.
8. Hari rendah kemacetan
Hari dengan tingkat kemacetan yang setidaknya dua kali lebih rendah dari tingkat kemacetan pada masing-masing hari di tahun sebelumnya.
9. Hari tinggi kemacetan
Hari dengan tingkat kemacetan yang setidaknya dua kali lebih tinggi dari tingkat kemacetan pada masing-masing hari di tahun sebelumnya.
10. Batas wilayah perkotaan
Mendefinisikan daerah perkotaan menggunakan metodologi yang sama untuk semua kota yang diindeks di seluruh dunia untuk meningkatkan akurasi, karena batas kota dan statistik tidak seragam secara internasional dalam ukuran dan cakupan wilayah perkotaan.
11. Tingkat kesembuhan lalu lintas
Rata-rata waktu tempuh ekstra yang dialami pengemudi dihitung menggunakan informasi lalu lintas.
12. Tingkat kemacetan saat ini
Jumlah kemacetan lalu lintas saat ini (dan panjang totalnya), berdasarkan informasi lalu lintas waktu nyata TomTom.
13. Komposisi armada
Perkiraan kilometer kendaraan moped, sepeda motor, mobil, van, bus, truk, dan lori dari berbagai jenis penggerak dan kelas emisi UE.
14. Biaya kemampuan
Biaya kemacetan didefinisikan sebagai emisi ekstra karena lalu lintas yang tidak efisien. Ini adalah perbedaan antara emisi optimal dan emisi suboptimal yang disebabkan oleh tundaan lalu lintas. Perhatikan bahwa emisi optimal diperkirakan secara regional dan tidak mencerminkan optimal global.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: Tingkat Kemacetan Turun, Jakarta Duduki Posisi ke-46 Sedunia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu