TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil seolah ingin menunjukkan ke publik jika keduanya pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden yang serasi. Keduanya tampak akrab saat bermain sepak bola di lapangan Jakarta International Stadium (JIS) usai mengisi acara talkshow, kemarin
Menurut Bawono, berdasarkan survei elektabilitas yang dilakukan lembaganya, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil masuk dalam lima besar bakal calon presiden dan wakil calon presiden 2024, meskipun Ridwan Kamil belum dua digit. Sementara Anies sendiri masuk tiga besar dengan perolehan dua digit setelah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Namun Bawono mengatakan "chemistry" yang ditunjukkan keduanya tidak berarti apa-apa tanpa adanya partai pengusung yang bisa melewati presidential threshold 20 persen. “Kami tahu keduanya bukan kader partai sehingga akan sulit untuk menyandingkan keduanya sebagai pasangan di Pilpres 2024 nanti,” kata Bawono Kumoro kepada Tempo, 17 Februari 2022.
“Artinya Anies-Ridwan Kamil membutuhkan partai pengusung atau koalisi yang memiliki ambang batas itu,” katanya menambahkan.
Keakraban dua gubernur itu dipamerkan di media sosial. Ridwan Kamil atau biasa disapa Kang Emil memajang foto dirinya menendang bola yang dijaga Anies Baswedan. Keduanya bertemu dalam acara Urban 20 di mana Jakarta akan menjadi tuan rumah sebagai rangkaian G20.
Bawono mengatakan ini bukan pertama kali Ridwan Kamil mendekatkan diri ke Anies. Sebelumnya, katanya, Ridwan Kamil juga mengapresiasi Anies Baswedan dengan memuji proyek Jakarta International Stadium dalam acara Zulhas Award Partai Amanat Nasional (PAN).
Anies dan Ridwan Kamil, kata Bawono, memiliki kecocokan karena beberapa faktor, di antaranya sama-sama memiliki cakupan publisitas yang luas, berpendidikan, dianggap sukses memimpin daerahnya, dan muda.
Menurut Bawono, akan lebih pragmatis secara politik jika Anies Baswedan bersanding dengan ketua umum partai karena akan memainkan peran lebih dalam meraup dukungan. “Kami tahu ketua umum partai memiliki faktor sebagai veto player dan punya modal suara untuk memenuhi presidential threshold. Maka ini akan cukup signifikan membawa Anies ke pencalonan Pilpres 2024,” katanya.
Ia tidak memungkiri ada kemungkinan koalisi tiga partai untuk memasangkan duet Anies-Ridwan Kamil untuk mencapai presidential threshold. Bawono menyebut koalisi poros PKS, NasDem, dan Partai Amanat Nasional (PAN). Alasannya tiga partai ini memiliki kedekatan politik dengan masing-masing calon. “Koalisi ketiganya tergantung pada konsensi masing-masing pihak,” katanya.
Selain itu, ada peluang yang memungkinkan tiga partai tersebut mengusung duet Anies-Ridwan Kamil karena baik PKS, NasDem, dan PAN belum menggembor-gemborkan calon dari tokoh internalnya sehingga ada ruang kosong untuk mencari tokoh dari luar.
“Tetapi sekali lagi koalisi untuk mengusung Anies Baswedan dan Ridwan Kamil adalah variabel yang sulit kami duga dan tidak bisa dihitung secara matematik, dan juga tergantung konsesi partai masing-masing,” ujar Bawono.
Baca juga: Anies Baswedan Jajal JIS Bareng Ridwan Kamil, Ini 4 Momen Keakraban 2 Gubernur