TEMPO.CO, Jakarta - Pengemudi mobil pelat RFH, Faisal Marasabessy dan ayahnya Ali Fanser Marasabessy, masih memiliki hubungan keluarga dengan Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Suaidi Marasabessy. Ali terlibat cekcok dan pemukulan dengan anak anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Indah Kurnia bernama Justin Frederick.
"Keponakan, namun sudah dianggap seperti anak sendiri," kata Sekretaris Pemuda Pejuang Bravo Lima Ahmad Zazali saat dihubungi, Ahad, 5 Juni 2022.
Ali merupakan Ketua Pemuda Pejuang Bravo 5 yang merupakan organisasi sayap relawan pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Pejuang Bravo 5. Perhimpunan ini telah menjadi ormas sejak 2020 dengan dipimpin Jenderal TNI (purn) Fachrul Razi sebagai Ketua Umum dan Jenderal (purn) Luhut Binsar Panjaitan sebagai Ketua Pembina. Suaidi sendiri tercatat sebagai Ketua Dewan Pembina Pemuda Pejuang Bravo Lima
Suaidi sendiri menjadi salah satu motor pembentuk Pejuang Bravo Lima bersama Fachrul Razi dan Luhut. Selain itu ada Letjen TNI (purn) Sumardi, Mayjen TNI (purn) Heriyono Harsoyo, Mayjen TNI (purn) Zainal Abidin, Mayjen TNI (purn) Heriyadi, Brigjen TNI (purn) Paulus Prananto dan mantan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI (purn) Marsetio.
Ahmad mengatakan, dalam video pemukulan yang viral di media sosial itu benar bahwa yang mengenakan batik adalah Ketua Umum Pemuda Pejuang Bravo Lima Ali Fanser Marasabessy. Dia, kata Ahmad, merupakan pimpinan organisasi sayap Perhimpunan Pejuang Bravo Lima, relawan pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin. "Bahwa salah satu orang yang mengenakan batik adalah benar rekan kami Ali Fanser Marasabessy (AFM)," kata Ahmad dikutip dari keterangan tertulisnya, Ahad, 5 Juni 2022.
Video pemukulan menjadi viral
Ahmad mengatakan, sebelum video pemukulan di pinggir Jalan Tol Gatot Subroto arah Cawang, Jakarta Selatan, itu viral sebenarnya Ali Fanser sudah lebih dahulu dipukul oleh Juatin. Akibatnya, Faisal Marasabessy, yang belakangan diketahui anak Ali dan menjadi pemukul di dalam video viral tak terima serta menyerang balik Justin.
"Bahwa dalam peristiwa tersebut AFM menjadi korban pemukulan yang dilakukan JF, hal itu menjadi pemicu perkelahian antara JF dengan FM. Bahkan telah berusaha melerai perkelahian tersebut," kata Ahmad.
Dia pun menceritakan kronologi kejadian dari Ali, sebagai upaya meluruskan kejadian sebenarnya. Mulanya, Justin, kata Ahmad, yang terlebih dahulu mengacungkan jari tengah ketika mobilnya didahului oleh kendaraan yang ditumpangi Ali dengan pelat nomor RFH.
Lalu kendaraan yang ditumpangi Ali menghentikan kendaraan Justin untuk menanyakan maksud Justin mengacungkan jari tengah. Usai dihentikan, Justin kata Ahmad dengan nada tinggi tampak marah serta menantang, dan memukul Ali terlebih dahulu.
"Melihat AFM diperlakukan demikian, FM yang semobil dengan AFM, spontan membela sehingga terjadi perkelahian," kata Ahmad. "Kami melihat ada unsur spontanitas pembelaan anak ke orang tuanya."
Baca juga: Pemuda Bravo 5 Akan Laporkan Balik Korban Pemukulan Pengemudi Mobil Pelat RFH