TEMPO.CO, Tangerang - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengimbau penjual hewan terutama menjelang Idul Adha untuk segera melaporkan bila menemukan gejala PMK pada hewan jualannya. Pada saat ini terdapat 221 ternak yang terpapar penyakit kuku dan mulut (PMK) di wilayah itu.
Zaki mengklaim 30 persen dari 221 ternak yang terpapar PMK kondisinya membaik. Ratusan hewan ternak yang terpapar PMK itu berupa sapi, kambing dan domba. "Jadi yang penting treatment-nya adalah dirawat selama 10 sampai 12 hari. Insya Allah hewan ternak tersebut bisa sembuh dengan sendirinya," kata Zaki pada Rabu, 15 Juni 2022.
Menjelang Idul Adha, Pemerintah Kabupaten Tangerang akan membantu para penjual hewan kurban yang ternaknya terjangkit PMK. Dinas terkait akan memberikan obat vitamin serta bantuan lainnya agar hewan itu bisa disembuhkan sebelum hari raya Idul Adha.
Tutup Perbatasan Mulai 25 Juni
Untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran penyakit ini, Pemkab Tangerang
sedang berkoordinasi untuk menutup pintu-pintu perbatasan dan pengiriman hewan kurban mulai tanggal 25 Juni mendatang.
Sebelumnya, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang menemukan 221 hewan ternak berupa sapi, kerbau, kambing dan domba di wilayah itu terpapar PMK.
"Tercatat sampai hari ini total ada sebanyak 221 ekor hewan ternak tertular PMK dan terancam 692 ekor," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Asep Jatnika, Selasa 14 Juni 2022.
Asep mengatakan, ratusan hewan ternak diketahui tertular PMK setelah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melakukan pemeriksaan secara intensif ke sejumlah peternak di 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang.
"Rata-rata hewan yang suspek PMK ini jenis sapi, kerbau, domba dan kambing. Jadi tingkat penularannya pun memang begitu cepat sehingga bisa menular terhadap hewan yang ada di sekitarnya," katanya.
Asep mengatakan, Satgas pengendalian dan penanganan penyakit Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang telah melakukan langkah-langkah penanganan seperti pemberian antipiretik, multi vitamin dan antibiotik terhadap hewan yang diindikasi terpapar PMK tersebut.
"Tentunya kita hanya hanya melakukan pencegahan dengan melakukan pengobatan dan penyemprotan disinfektan ke kandang-kandang peternak itu, supaya PMK ini tidak menyebar lebih luas lagi," ujarnya.
JONIANSYAH HARDJONO
Baca juga: Jelang Idul Adha, PSI Minta Pemprov DKI Sigap Tangani PMK pada Hewan Kurban