TEMPO.CO, Jakarta - Polisi masih menjaga ketat tempat kejadian perkara (TKP) saling tembak antara ajudan Kadiv Propam Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu, 13 Juli 2022.
Pagi tadi, sekitar pukul 09.00 WIB, garis polisi dipasang di sekitar jalanan rumah itu untuk kepentingan olah TKP lanjutan. Olah TKP sebetulnya juga sudah dilakukan Selasa malam, sekitar pukul 22.00 WIB, namun pagi ini kembali dilakukan.
Tim penyidik dari Badan Reserse Kriminal Mabes Polri serta dari Polres Metro Jakarta Selatan yang dipimpin Kapolres Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto, Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Harun, serta Kapolsek Pancoran Kompol Rudiyanto terlihat hadir di rumah dinas Ferdy.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan telah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus penembakan di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan atau Kadiv Propam Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo. Sigit menuturkan bahwa tim tersebut dipimpin langsung oleh Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono.
“Saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin Pak Wakapolri, Irwasum Polri, Kabareskrim, Kadiv Humas dan Asisten SDM, karena memang beberapa unsur itu kita libatkan termasuk fungsi provost,” ujarnya saat ditemui di Mabes Polri, Selasa, 12 Juli 2022.
Selain itu, kata Listyo Sigit, Polri telah menghubungi pihak eksternal untuk tim gabungan, seperti dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Kompolnas. Menurutnya itu menjadi saran yang akan digunakan untuk menindaklanjuti terkait hal-hal yang berkaitan proses penyelidikan.
Suara tembakan seperti ledakan petasan
Marzuki, satpam yang berjaga di lokasi saat terjadinya kasus penembakan yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat, mengatakan saat kejadian memang terdengar suara letusan seperti ledakan petasan. "Saya kan dengarnya kaya suara petasan, saya kira kan memang mau takbiran," kata dia Rabu, 13 Juli 2022.
Namun, Marzuki mengaku tak mengetahui jumlah pasti berapa banyak bunyi ledakan dari tembakan seperti suara petasan itu. Sebab, dia mengatakan, tidak menyadari bahwa suara itu adalah suara tembakan.
"Karena tradisi komplek sini, malem takbir, malem tahun baru itu nyalain petasan. Jadi kami enggak tahu, tahu-tahu polisi banyak," ucapnya.
Selain itu, Marzuki berujar, sebetulnya rumah dinas itu memang jarang ditempati Ferdy dan istrinya. Namun, memang selalu ada yang menjaga rumah itu. "Bapak jarang, bapak-ibu jarang, cuma memang kadang-kadang ke sini," ucap dia.
Baca juga: Dugaan Pelecehan Seksual Istri Irjen Ferdy Sambo dan Iko Uwais Damai Masuk Top 3 Metro