TEMPO.CO, Jakarta - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Kota Administrasi Jakarta Selatan punya penjelasan teknis mengapa bangunan warteg tidak ikut dilalap api saat terjadi kebakaran di Simprug Golf II, Grogol Selatan, Ahad lalu.
Dinas Gulkarmat menyebut adanya kompartemenisasi menjadi salah satu faktor warung makan di Simprug Golf II, Grogol Selatan tak ikut terbakar, padahal ratusan rumah lain hangus terbakar.
Kompartemenisasi itulah yang jadi penghalang mencegah potensi rambatan api. "Coba lihat bangunan yg melindungi warteg itu bagaimana konstruksi bangunannya," kata Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Deni Andreas seperti dilansir dari Antara, Rabu, 24 Agustus 2022.
Deni menjelaskan ilmu kompartemenisasi dalam penanganan kebakaran merupakan batas atau pemisahan bangunan berdasarkan tingkat ketahanan terhadap api pada bangunan.
Adapun bangunan warung bernama "Warung Brebes Pesona Dua Putri" itu terbuat dari bata ringan atau hebel di semua sisi rumahnya. Bata ringan atau herbel disebut punya kelebihan yang sifatnya menahan api.
Karena faktor itulah yang membuat warung itu tetap kokoh terlindungi meski rumah di sekelilingnya terbakar api.
Kondisi rumah warga yang menjadi korban kebakaran di Jalan Simprug Golf, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin, 22 Agustus 2022. Polisi masih mencari tahu penyebab dan kronologis kebakaran itu bisa sampai terjadi. TEMPO/Haninda Hasyafa
Berbeda dengan kondisi bangunan yang, ratusan rumah tersebut terbakar lantaran tidak adanya kompartemenisasi atau tidak semuanya memakai bahan bata ringan (hebel) dan kebanyakan memakai bahan semi permanen seperti kayu.
Menurut Deni, salah satu solusi jika ingin membangun rumah kembali maka warga harus memahami ilmu kompartemenisasi dalam pembangunan rumah.
Warga harus menciptakan kompartemenisasi untuk bangunan itu sendiri supaya jika ada sumber kebakaran maka rumah bisa terlindungi sendiri, sambungnya.
"Jadi kalau mau dibangun lagi satu kampung supaya aman dari kebakaran besar, pastikan kompartemenisasinya itu semakin banyak semakin bagus bangunannya," tuturnya.
Baca juga: Warung Nasi Selamat dari Kebakaran di Simprug, Pemilik: Berkah Sedekah