TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pemerintah provinsi akan fokus menyulap rumah sakit di Ibu Kota menjadi ramah lingkungan. Salah satu caranya dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Solar (PLTS) atap di 28 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) alias Rumah Sehat Jakarta.
"Ada 28 rumah sakit (Rumah Sehat) yang nanti akan menjadi fokus RSUD kita," kata dia di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 6 September 2022.
Anies menghadiri acara C40 Cities di Hotel Fairmont hari ini. Dia memberi sambutan untuk peluncuran bersama program Climate Action Implementation (CAI), Cities Finance Facility (CFF), dan Hospitals Improvement for Just and Green Recovery (HIGJR).
Menurut dia, pemerintah DKI telah menganggarkan pemasangan atap solar panel untuk 28 RSUD itu dalam APBD DKI 2022. Anies tak mendetailkan besarannya.
Saat ini atap solar panel telah terpasang di 124 rumah sakit dan sekolah Jakarta. Anies berujar semua bangunan ini adalah milik pemerintah. "Sudah menghasilkan 11 megawatt," ucap dia.
Sebelumnya, Anies menargetkan seluruh gedung milik pemerintah DKI akan dipasang PLTS atap pada 2022. Hal ini disampaikan usai bertemu dengan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pada 2 Agustus 2019.
Pemasangan PLTS atap adalah salah satu upaya untuk mengganti penggunaan energi fosil menjadi energi terbarukan. Dinas Perindustrian dan Energi DKI telah menjalankan program tersebut tiga tahun lalu.
Pada 2019, Dinas Perindustrian dan Energi mengadakan empat proyek PLTS atap sekolah di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Dalam laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI tercatat bahwa pemerintah daerah kelebihan membayar proyek ini senilai Rp 1,12 miliar.
Ingin Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca hingga 30 Persen, Anies: Target Ambisius
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimistis target mereduksi emisi gas rumah kaca hingga 30 persen bisa tercapai pada 2025. Menurut dia, pemerintah DKI tengah berupaya untuk mencapai target tersebut.
"Kami berada dalam jalur yang benar untuk menggapai target yang ambisius ini," kata dia dalam Jakarta Investment Forum di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Kamis, 1 September 2022.
Penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen adalah target untuk 2030. Saat ini, tutur Anies, penurunan emisi telah mencapai 26 persen. Dia mensyukuri pencapaian tersebut.
Untuk itulah, dia hakulyakin target 30 persen penurunan emisi gas rumah kaca tercapai dalam tiga tahun mendatang. Dia memaparkan Jakarta menghasilkan sekitar 40 ribu karbon dioksida atau CO2 setiap tahunnya. "Kami harus mengubah ini, kami tidak dapat melanjutkan ini, dan kami telah menetapkan standar yang tinggi," ujar dia.
Salah satu standar tinggi itu adalah target mereduksi emisi gas rumah kaca hingga 30 persen. Kemudian 4 juta penumpang atau ridership transportasi publik per harinya dan memperlebar jalur pejalan kaki.
Baca juga: Wali Kota Los Angeles Sebut Berlomba dengan Jakarta Capai Nol Emisi Karbon
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.