TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Mohamad Aprindy mengatakan bahwa pembangunan atau Groundbreaking Contract Package 202 (CP202) MRT Jakarta Fase 2A memiliki sejumlah tantangan, mulai dari teknis hingga sosial-budaya.
“Paket proyek ini memiliki karakteristik yang unik dengan lahan pembangunan terbatas dan jalur yang dibelah oleh kanal,” kata Aprindy dalam keterangannya, Sabtu, 10 September 2022.
Oleh karena itu, kata dia, stasiun dan terowongan yang ada dalam paket kontrak akan dibangun bertumpuk empat atau istilahnya stacked station dan stacked tunnel.
Selain tantangan teknis tersebut, lokasi pembangunan yang berada di kawasan bersejarah Jakarta yang banyak dikelilingi bangunan cagar budaya membuat PT MRT harus benar-benar diperhatikan.
“Banyak bekerja sama dan berkoordinasi intensif dengan instansi terkait, baik dari pemerintah maupun perguruan tinggi,” ucapnya.
Aprindy menyampaikan bahwa pengerjaan paket CP202 akan membutuhkan waktu 89 bulan. Namun demikian, PT MRT Jakarta (Perseroda) terus berupaya untuk mengenalkan perkembangan pekerjaan Fase 2A kepada masyarakat, baik melalui kanal-kanal komunikasi digital maupun secara langsung.
“Kami juga membuka dua visitor center, yaitu di area Taman Monas dan di dalam Stasiun Kota/Beos yang berisi informasi tentang perkembangan pembangunan Fase 2A seperti infografik, maket stasiun Monas dan Kota, temuan arkeologi hingga area foto dengan latar terowongan bawah tanah,” kata Aprindy.
Anies Baswedan resmikan proyek
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama jajaran melaksanakan Groundbreaking Contract Package 202 (CP202) MRT Jakarta Fase 2A yang diselenggarakan oleh PT MRT Jakarta.
Selain Anies, acara CP202 MRT turut dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beserta Dubes Jepang untuk Indonesia Kasanugi Kenji.
Menurut Anies, pembangunan MRT menjadi salah satu tulang punggung utama bagi kegiatan mobilitas penduduk di Jakarta.
“Kami mengharapkan ini nantinya akan bisa memastikan kawasan Lebak Bulus ke kawasan Kota Tua tersambungkan oleh MRT,” katanya.
Menurut proyeksi, kata Anies Baswedan, diperkirakan pada 2028, seluruh pembangunan MRT di Kota Tua akan selesai. “Nanti di tempat ini akan diperkuat dengan fasilitas sepeda, untuk kendaraan bebas emisi, untuk pejalan kaki, di antara berbagai gedung bersejarah di sini,” kata Gubernur DKI itu.
Baca juga: Tahapan Rekayasa Lalu Lintas Dampak Konstruksi Stasiun Thamrin Mulai Lusa Hingga Januari 2023
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.