TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pembangunan Sodetan Ciliwung masih berjalan. Menurut dia, salah satu proyek penanggulangan banjir ini dapat beroperasi pada Maret 2023.
“Sodetan dalam waktu dekat bisa direalisasi dan fisiknya bisa digunakan untuk pencegahan banjir di Maret,” kata dia di Ruang Pola Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Desember 2022.
Sebelumnya, Heru mengatakan proyek ini rampung pada April 2023. Hari ini dia memastikan operasional sodetan bisa lebih cepat satu bulan. Sebenarnya dalam kontrak, pembangunan Sodetan Ciliwung ditargetkan rampung Agustus 2023.
Kepala Sekretariat Presiden ini berharap seluruh proyek yang masuk dalam tiga program prioritasnya berjalan dengan baik dan bisa dieksekusi dalam waktu dekat. Salah satu program prioritas Heru adalah penanggulangan banjir.
“Salah satu tugas kami yang dapat kami selesaikan dalam waktu sampai dengan Maret. Saya rasa masih banyak tantangan-tantangan kami,” ujar dia.
Baca juga: Heru Budi Hartono Targetkan Sodetan Ciliwung Bisa Beroperasi April 2023
Heru memaparkan pembangunan proyek ini sempat terhambat akibat masalah pembebasan lahan. Kini, masalah tersebut sudah teratasi.
Kalau masih ada sengketa lahan, lanjut dia, pemerintah DKI akan menempuh langkah konsinyasi agar tidak menghambat pembangunan proyek.
"Jika ada pihak-pihak yang bersengketa, sesuai aturan kami akan melakukan konsinyasi dan proyek tetap berjalan," jelas dia.
Demi atasi banjir Jakarta
Proyek Sodetan Ciliwung adalah salah satu upaya pengendalian banjir di Ibu Kota di bagian hilir. Pembangunannya terdiri dari outlet (pintu keluar sodetan) dan inlet (pintu masuk sodetan).
Outlet Sodetan Kali Ciliwung berlokasi di Jalan D.I. Panjaitan, Kelurahan Cipinang Besar Selatan. Sementara inlet ada di Jalan Sensus II D, RT 008/RW 04 Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara. Sodetan ini berfungsi mengalirkan air Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) dengan volume 60 meter kubik per detik.
Upaya pengendalian banjir Jakarta di bagian hilir lainnya adalah membangun Stasiun Pompa Ancol Sentiong, Jalan R.E. Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Lokasinya persis di samping Jakarta International Stadium (JIS).
Kemudian, pembangunan tanggul kritis pantai Jakarta sepanjang 33,2 kilometer. Kementerian PUPR dan pemerintah DKI telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) pengerjaan proyek tersebut pada 2020. Kementerian PUPR akan membangun tanggul sepanjang 10,82 kilometer dan jatah pemerintah DKI 22,11 kilometer.
Penanganan banjir yang terakhir adalah normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 33,69 kilometer. Selain itu, ada juga upaya pengendalian banjir Jakarta di bagian hulu, yakni membangun Bendungan Ciawi dan Sukamahi.
Baca juga: Kepgub Anies Baswedan Kedaluwarsa, DKI Minta Penetapan Lokasi Sodetan Ciliwung Diperpanjang
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.