Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dinkes DKI Imbau Warga di Atas 40 Tahun Tes Komorbid Covid-19, Ini Alasannya

Reporter

image-gnews
Tenaga Kesehatan memeriksa kesehatan warga sebelum menyuntikkan vaksin Covid-19 saat pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 31 Juli 2022. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengadakan Vaksinasi Covid-19 dosis 1, 2, dan booster pada pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau car free day. TEMPO/M Taufan Rengganis
Tenaga Kesehatan memeriksa kesehatan warga sebelum menyuntikkan vaksin Covid-19 saat pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 31 Juli 2022. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengadakan Vaksinasi Covid-19 dosis 1, 2, dan booster pada pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau car free day. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Dinas Kesehatan DKI Jakarta mendorong warga yang berusia di atas 40 tahun ke atas untuk melakukan tes kesehatan guna mengantisipasi dampak penyakit penyerta (komorbid) ketika terpapar Covid-19.

"Kami sarankan semua yang COVID-19 perlu di-'screening' TB (Tuberculosis) dan HIV pada usia 40 tahun ke atas," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama di Jakarta, Senin.

Ajakan itu dilakukan mencermati komorbid yang dapat berperan memperburuk pasien positif COVID-19 khususnya warga lanjut usia apabila penyakit penyerta tidak diantisipasi sejak dini.

Ia mencatat proporsi komorbid pada pasien COVID-19 yang meninggal untuk diabetes melitus (DM) sebesar 15 persen, hipertensi (15 persen), gagal ginjal kronis (13 persen dan TBC 11 persen.

Kemudian, penyakit jantung (10 persen), kanker (9 persen), gangguan hati kronis dan stroke masing-masing 5 persen, penyakit paru (PPOK) dan HIV/AIDS masing-masing dua persen.

Dinkes DKI mengungkapkan vaksinasi terbukti efektif mencegah kematian COVID-19. Data Pemprov DKI Jakarta mencatat sepanjang tahun 2022, semakin lengkap vaksinasi COVID-19, tingkat perlindungan pencegahan keparahan dan kematian semakin tinggi.

Dinkes DKI mencatat warga yang belum vaksinasi sama sekali meningkatkan risiko dirawat di rumah sakit tiga kali lipat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian baru vaksinasi satu dosis melindungi kematian 1,5 kali, vaksinasi dua dosis melindungi kematian dua kali dan vaksinasi tiga dosis melindungi kematian 4,5 kali dari pada yang tidak vaksinasi.

"Nyatanya kematian masih ada, seminggu terakhir di Jakarta masih ada 27 orang meninggal karena COVID-19," katanya.

Berdasarkan Kementerian Kesehatan untuk capaian vaksinasi COVID-19 di DKI Jakarta hingga Senin, 19 Desember 2022 pukul 12.13 WIB, dosis satu mencapai 12,6 juta atau melampaui target 10 juta orang.

Dosis kedua mencapai 10,9 juta, dosis ketiga mencapai 5,29 juta dan dosis keempat mencapai 144.757 orang.

Sedangkan untuk warga lansia, total yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga mencapai 437.515 orang dari target 761.279 lansia di Jakarta.

Baca juga: DKI Jakarta Sumbang Paling Banyak Kasus Positif Covid-19, 7 Orang Meninggal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 jam lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

8 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

15 jam lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

17 jam lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

18 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

1 hari lalu

Seorang petugas mengamatu umat Islam melakukkan tawaf mengelilingi ka'bah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Jumat, 7 Juli 2023. Masjidil Haram masih dipadati jamaah yang melaksanakan tawaf dan ibadah lainnya usai pelaksanaan puncak ibadah haji. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

3 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga/Asics
Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

4 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.