TEMPO.CO, Jakarta - Citayam Fashion Week di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, sempat menjadi salah satu kegiatan yang banyak dilirik oleh publik selama 2022. Bermula dari nongkrong para remaja di dekat Stasiun MRT dan Kereta Rel Listrik di BNI, aktivitas mereka mulai menarik perhatian saat pagelaran ala fashion show dipraktikkan. Berbekal pakaian seadanya, muda-mudi pendatang dari Citayam, Kabupaten Bogor, itu memanfaatkan zebra cross sebagai panggung catwalk mereka bergaya.
Para remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok) itu berkali-kali unjuk gigi di tengah fasilitas penyeberangan orang. Niat mengisi luang waktu mereka semakin menyedot perhatian publik saat banyak teman-temannya ikut serta. Kemudian peragaan busana ala mereka semakin banyak dibicarakan pada bulan Juli 2022.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi kreativitas yang diusung anak muda dengan tokoh di antaranya bernama Bonge dan Jeje ini. Pejabat publik dan selebritas lain juga banyak yang terpikat menjajal Citayam Fashion Week ini.
Bulan Juli juga bertepatan dengan awal mula kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang mencuat pada 10 Juli 2022. Kasus yang melibatkan Ferdy Sambo sebagai otak pembunuhan ajudannya tersebut beriringan dengan parade busana remaja luar Jakarta ini. Beberapa dari remaja yang nongkrong di wilayah Dukuh Atas sampai ada yang ditawari duet untuk membuat karya bersama para pembuat konten yang datang.
Baca: Jokowi Dukung Citayam Fashion Week: Kenapa Harus Dilarang?
Jalan Jenderal Sudirman Jakarta kian ramai
Akhir bulan Juli, kawasan sekitar Jalan Jenderal Sudirman semakin ramai dan sesak pengunjung dari berbagai wilayah. Ruang publik yang biasanya hanya sebagai akses pejalan kaki bagi pekerja kantor di sana mendadak ramai seperti tempat wisata. Orang-orang selain remaja yang sering unjuk busana di zebra cross akhirnya ikut bergaya dengan pakaian yang terlihat lebih nyentrik dan ada yang bernilai mahal.
Para remaja yang sering datang dari berbagai kota penyangga Jakarta. Mereka memanfaatkan ruang terbuka ini karena menganggap lebih leluasa dari daerah asalnya. Walaupun akses cukup jauh dari rumah, mereka tetap datang secara bergerombol dengan menumpang kereta rel listrik atau KRL.
Akhir bulan Juli, beberapa pejabat dan tokoh publik lainnya ikut datang ke sana sekedar bergaya. Mereka menanggapi positif kegiatan itu selama tidak mengganggu ketertiban. Namun keadaan makin ramai dan aparat keamanan menganggap ruang terbuka di sana menjadi tidak digunakan semestinya.
Kontroversi muncul saat pesohor Baim Wong mendaftarkan nama Citayam Fashion Week melalui PT Tiger Wong Entertainment sebagai hak kekayaan intelektual di Kementerian Hukum dan HAM. Dia berencana memanfaatkan nama tersebut sebagai merek, namun dia menganggap langkah ini untuk memfasilitasi para muda-mudi SCBD yang meramaikan di sana.
Suami dari Paula Verhoeven itu terus mendapatkan kritik dari berbagai pihak, termasuk dari Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil. Orang nomor satu di pemerintah daerah Tanah Pasundan itu menganggap sebaiknya aktivitas parade mode itu tidak terikat dengan kegiatan komersil. Akhirnya Baim mencabut pendaftaran seiring aktivitas berpose di zebra cross itu mulai dikritik.
Aparat mulai membubarkan aktivitas bergaya di penyeberangan orang itu karena makin membuat macet. Larangan penuh bergaya di sana mulai pada sekitar tanggal 29 Oktober 2022. Para pengunjung dan publik figur makin jarang terlihat di sana hingga kini. Namun, masih ada, para remaja yang bermain di sana dan zebra cross yang jadi catwalk sudah dilarang menjadi 'panggung' dengan ditandai peletakan sebuah cone.
Baca juga: Anies Ajak Delegasi U20 Keliling Jakarta: Pamerkan Halte CSW, Dukuh Atas, dan Lihat Sunset
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.