Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Cara Polisi Melacak Keberadaan Penculik Anak MA? Cerita Operasi Pencarian 26 Hari

Reporter

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin memberikan keterangan terkait penculikan Malika di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 3 Januari 2022. Kejadian penculikan pada Rabu, 7 Desember 2022 itu terekam CCTV. Tampak Malika dan Iwan menumpangi sebuah bajaj warna biru dan diantarkan sampai ke wilayah sekitar Stasiun Kota. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin memberikan keterangan terkait penculikan Malika di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 3 Januari 2022. Kejadian penculikan pada Rabu, 7 Desember 2022 itu terekam CCTV. Tampak Malika dan Iwan menumpangi sebuah bajaj warna biru dan diantarkan sampai ke wilayah sekitar Stasiun Kota. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudi mengakui adanya kesulitan dalam memburu penculik anak MA. Puncak kesulitan paling utama adalah mengungkap identitas pelaku penculik yang belakangan terungkap bernama Iwan Sumarno.

"Dalam pengungkapan kasus, identifikasi korban dan pelaku menjadi sangat penting," kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Komarudin kepada Tempo, di kawasan Stadion Gelora Bung Karno, Kamis, 5 Januari 2023.

Beberapa kesulitan, seperti CCTV dengan tampilan gambar yang jauh sehingga wajah Iwan sulit teridentifikasi. Hal itu menyulitkan polisi mengenali wajah Iwan. Menurut Komarudin belasan kamera pengawas dihimpun polisi untuk menelusuri Iwan.

Pada kamera pengawas lain hasilnya sama. Polisi memakai sebagian rekaman gambar itu agar bisa melihat, memperkirakan tinggi badan, gestur, termasuk atribut yang digunakan pria 42 tahun yang bekerja sebagai pemulung itu.

Menurut Komarudin ada dua CCTV di Jalan Industri, yang dijadikan pegangan untuk melacak Iwan. Selain kamera pengawas, polisi juga meminta keterangan keluarga korban dan sejumlah pemulung, untuk mengumpulkan informasi mengenai tempat tinggal maupun tempat mereka pernah melihatnya.

Identitas Iwan mulai terkuak ketika sepotong CCTV berhasil memperlihatkan wajah, dan disandingkan dengan informasi tentang masa lalunya yang pernah ditahan di Pademangan, Jakarta Utara, karena kasus penggelapan sepeda motor. Dari situ polisi bisa mengidentifikasi Iwan. "Di situlah baru kita menemukan nama Iwan Sumarno," katanya.

Kesulitan lain yang dialami polisi adalah Iwan, tersangka penculikan memiliki sejumlah nama. Misalnya, di keluarga MA, ia dikenal bernama Yudi; di kalangan pemulung disebut Herman; dan di keluarganya, ia dipanggil Jeky.

"Dari nama tersebut kita melakukan pendalaman sehingga kita tetapkan bersangkutan DPO. Berdasarkan keterangan saksi yang dituangkan dalam BAP, setelah kita tunjukan fotonya," Komarudin.

Polisi gunakan scientific crime investigation lacak pelaku penculikan 

Dalam membongkar kasus penculikan anak ini, polisi pun menggunakan scientific crime investigation atau metode investigasi ilmiah. Baik manual maupun peralatan teknologi. Salah satu hal yang dilakukan dengan metode ilmiah itu apakah Iwan menggunakan ponsel seperti keterangan keluarga MA, dan hasil investigasi ilmiah menunjukkan Iwan tidak menggunakan telepon.

Baru pada Senin malam, 2 Januari lalu, polisi menangkap Iwan bersama korban di wilayah Cipadu, Ciledug, Jalan Wahid Hasyim, Tangerang Selatan. Sekitar pukul 21.30, dan Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Pusat. Sementara tersangka, "Iwan Sumarno ada di tahanan kami Polres Jakarta Pusat," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kasus tersebut sampai saat ini polisi belum mengungkap motif penculikan MA. Kepada polisi, Iwan mengatakan dirinya hanya ingin mengajak MA jalan-jalan. Menurut Komarudin, keterangan Iwan belum maksimal untuk menunjukkan motif.

Keterangan korban jadi kunci untuk mengungkap motif penculikan 

Pengungkapan motif baru bisa dilakukan setelah MA sudah bisa dimintai keterangan. MA akan diminta menceritakan tindakan Iwan kepadanya. "Keterangan korban ini menjadi kunci untuk kita mengungkap motif dari tersangka membawa korban," ucap dia.

Onih, ibu MA, bercerita Iwan kerap lewat di depan rumah dan mampir minum kopi. Keluarga ini tak mengenal Iwan akrab, hingga ia menculik MA. Dia juga berkeliling, memulung, diancam, bahkan dipukul. "Dipukul pahanya dua kali," ujar Onih. "Kalau malam dia nangis, rewel minta pulang, pelakunya bilang, 'Diam jangan berisik, entar gua tabok, loh'. Ditabok juga." 

Setelah ditemukan, perempuan 42 tahun ini mengatakan, MA terlihat lemas, pucat, dekil, dan kurus. Dari ditemukannya ini, MA mulai menunjukkan rasa takut setiap kali mendengar orang berbicara dengan suara keras.

Komarudin menambahkan bahwa polisi masih berfokus menyembuhkan tekanan psikis kepada MA. Beberapa lembaga yang dilibatkan adalah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), psikiater, serta pemerhati anak untuk pemulihan.

Dia mengatakan, target utama adalah memulihkam korban secara fisik dan psikis. Sehingga penyidik, berdasarkan keterangan MA, bisa mendapatkan keterangan sebenarnya tanpa ditutupi.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi alias Kak Seto, mengaku sudah meminta Komarudin supaya diizinkan bertemu Iwan. Ia mengaku akan menggali informasi tentang motif penculikan MA. Motif, katanya, akan membantu agar kasus tersebut tidak terulang.

Berikutnya, untuk mencari tahu keterlibatan, seperti  jaringan predator, penculik, yang harus diwaspadai dari kasus penculikan anak ini . "Kalau ada jaringannya kami mendesak kepolisian untuk bisa membongkar jaringan itu," ucap Seto.

Baca juga: Onih Tentang Putrinya 26 Hari Bersama Penculik, Masih Kenakan Kaos dan Sandal Berpita yang Sama

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


1 Jenazah Sulit Diidentifikasi akibat Kebakaran Landa 25 Lapak Pemulung di Duren Sawit

8 jam lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
1 Jenazah Sulit Diidentifikasi akibat Kebakaran Landa 25 Lapak Pemulung di Duren Sawit

Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan atau Gulkarmat Jakarta Timur menyebut satu orang tewas akibat kebakaran yang melanda 25 lapak.


Pencarian Terbaru Madeleine McCann di Portugal Buntu

4 hari lalu

Kate dan Gerry McCann, orang tua Madeleine dyang menghilang saat liburan keluarga di Portugal sepuluh tahun tang lalu. REUTERS/Joe Giddens
Pencarian Terbaru Madeleine McCann di Portugal Buntu

Polisi menyelesaikan upaya terbaru dalam pencarian gadis Inggris Madeleine McCann yang hilang, setelah mengumpulkan sampel dekat reservoir di Portugal.


Kebakaran di Asrama Polri Menteng Jakarta Pusat, Api berasal dari Kasur Bekas

7 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Kebakaran di Asrama Polri Menteng Jakarta Pusat, Api berasal dari Kasur Bekas

Kebakaran di Asrama Polri Menteng Jakarta Pusat bisa dipadamkan dengan cepat.


Kementerian PUPR Siapkan Rumah Tahan Gempa untuk Pemulung dan Tukang Sapu Jalanan

13 hari lalu

Model rumah tahan gempa di Merapi. Foto: Sunaryo
Kementerian PUPR Siapkan Rumah Tahan Gempa untuk Pemulung dan Tukang Sapu Jalanan

Kementerian PUPR, melalui Direktorat Jenderal Perumahan, menyiapkan Program Rumah Inti Tumbuh Tahan Gempa (Ritta) bagi masyarakat sektor informal.


Konvoi Kedubes AS Diserang Geng Bersenjata Nigeria, 4 Orang Tewas

13 hari lalu

Ilustrasi penyanderaan / sandera / penculikan. Shutterstock
Konvoi Kedubes AS Diserang Geng Bersenjata Nigeria, 4 Orang Tewas

Geng bersenjata Nigeria menyerang rombongan Kedubes AS yang sedang konvoi. Empat orang tewas dan tiga lainnya diculi.


DKI Jakarta Pulangkan 200 Orang PPKS ke Daerah Asal Selama Januari-April

13 hari lalu

Manusia gerobak musiman menunggu sedekah dari pengendara yang lewat di sepanjang trotoar Jalan Utama Cibubur-Transyogi, Jakarta, Senin 10 Mei 2021. Para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) ini berasal dari sejumlah wilayah di Jawa Barat. TEMPO/Subekti.
DKI Jakarta Pulangkan 200 Orang PPKS ke Daerah Asal Selama Januari-April

DKI Jakarta memulangkan 200 orang PPKS seperti gelandangan, pengemis ke daerah asalnya selama periode Januari-April.


Sahroni NasDem Unggah Aksi Balap Liar di Depan Kemenpora, Polda Metro: Kami Tindak Lanjuti

23 hari lalu

Sejumlah pserta mengikuti gelaran Street Race Polda Metro Jaya (PMJ) di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu 3 September 2022. Kegiatan  Street Race Polda Metro Jaya (PMJ) untuk mengurangi aksi balap liar di jalan raya  dan dapat ditonton masyarakat secara gratis, acara berlangsung hingga minggu 4 September dan diikuti sebanyak 1.050 peserta. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Sahroni NasDem Unggah Aksi Balap Liar di Depan Kemenpora, Polda Metro: Kami Tindak Lanjuti

Viral unggahan di media sosial memperlihatkan video aksi balap liar di depan gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jalan Gerbang Pemuda.


Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan pada Siang Ini

23 hari lalu

Pengunjung Car Free Day melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 12 Februari 2023. Dilansir dari BMKG, perkiraan cuaca Jakarta berpotensi hujan sedang lebat sampai sepekan ke depan, warga dihimbau mempersiapkan diri termasuk kebugaran tubuh untuk menghadapi cuaca ekstrem. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI
Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan pada Siang Ini

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta bakal diguyur hujan pada Minggu siang, 7 Mei 2023.


Pro dan Kontra Penonaktifan NIK bagi Warga Jakarta yang Tak Tinggal di Jakarta

23 hari lalu

Contoh notifikasi penonaktifan NIK KTP DKI bagi warga yang tidak lagi berdomisili di wilayah Jakarta. Tempo/Mutia Yuantisya
Pro dan Kontra Penonaktifan NIK bagi Warga Jakarta yang Tak Tinggal di Jakarta

Tanggapan warga soal penonaktifan Nomor Induk Kependudukan (NIK) bagi warga yang telah keluar dari Jakarta bervariatif.


RS Polri Selesai Autopsi Jenazah Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat

27 hari lalu

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK I Raden Said Sukanto atau (RS Polri) Brigjen Pol Hariyanto saat memberikan keterangan pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (2/5/2023). ANTARA/Sy
RS Polri Selesai Autopsi Jenazah Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat

RS Polri telah selesai mengautopsi jenazah pelaku penembakan kantor MUI Pusat. Apa hasilnya?