TEMPO.CO, Jakarta - Halimah, ibu kandung korban Ai Maimunah ternyata juga tewas dibunuh komplotan Wowon Serial Killer di Cianjur dan Bekasi, Jawa Barat. Diduga Halimah merupakan korban pertama, sebab istri dari tersangka Wowon ini meninggal dunia tahun 2016 lalu.
Kematian Halimah pun membuat bingung keluarga, sebab korban mengalami penyakit yang dianggap aneh.
Misbah, 40 tahun, adik Halimah yang tinggal di Kampung Saar Mutiara, Desa Karang Tanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, mengatakan kakaknya meninggal dunia pada 23 September 2016 di rumah salah satu anaknya di kawasan Lampegan, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.
Menurut dia Halimah yang dimakamkan di Cililin itu sempat mengalami sakit parah sekitar sebulan sebelum meninggal dunia. Awalnya Halimah mengeluhkan sakit dan dibawa oleh anaknya di Lampegan.
"Setelah sembuh, kakak saya kembali lagi ke Cianjur ke rumahnya bersama Wowon. Tapi saat pulang, lagi-lagi Halimah sakit," ujar Misbah saat dihubungi melalui telepon, Sabtu 21 Januari 2023.
Setelah itu, informasinya Halimah dibawa ke Ciranjang oleh seseorang untuk berobat. Bahkan berdasarkan informasi yang didapatnya, Halimah diantar seseorang menggunakan sepeda motor ke rumah keluarga di Ciranjang.
"Katanya diantar ke rumah di Ciranjang bukan oleh Wowon tapi orang lain. Tapi tidak tahu siapa orang itu. Setelah itu kemudian diantarkan kembali ke rumah anaknya di Lampegan," kata dia.
Misbah mengaku datang ke rumah salah satu anak dari Halimah tiga hari sebelum meninggal dunia. Menurut dia kondisi Halimah cukup mengenaskan dimana korban terbaring lemas dengan perut membengkak.
"Katanya juga ada benjolan di dalam rahimnya. Kencing pun berdarah," kata dia.
Sebelum meninggal dunia, Halimah sempat berkata bahwa Wowon sudah tega membuat dia tersiksa dengan penyakitnya.
"Kakak saya bilang Si Wowon mani tega (sangat tega), diganggayong kieu (digantung seperti ini). Saya tanya kenapa bilang begitu, jawabnya kemungkinan Wowon yang membuat dia sakit, ditambah lagi Wowon tak pernah sekalipun datang menjenguk, hingga kakak saya meninggal dan dimakamkan juga tidak ada," kata dia.
Syarif, 33 tahun, anak bungsu Halimah, mengungkapkan ibunya dibawa ke Lampegan sepekan sebelum meninggal dunia. Menurutnya sebelum dibawa ke Lampegan, sang ibu kabarnya dibawa ke Ciranjang. Namun dia tidak mengetahui secara persis apa yang dilakukan ibunya dan ke mana ibunya pergi saat di Ciranjang.
"Tahu-tahu sudah di rumah, katanya sebelum ke rumah sempat ke Ciranjang dulu. Apakah bertemu atau berobat alternatif ke Solihin, saya juga tidak tahu persis," kata dia.
Dia mengatakan keluarga mengira ibunya meninggal dunia dengan wajar karena mengalami sakit selama sepekan sebelum meninggal. "Makanya dimakamkan juga secara wajar tidak lapor polisi atau melakukan upaya lainnya. Karena meninggalnya juga di rumah saya, disaksikan oleh keluarga juga," ucap dia.
Syarif mengaku kaget mendapatkan kabar ibunya ternyata menjadi salah satu korban pembunuhan dari Wowon, Solihin, dan Dede.
"Jujur saya kaget, kepada polisi pun saya menjelaskan bahwa ibu saya sempat sakit. Apakah ada penyebab lain meninggalnya saya tidak tahu," kata dia.
"Tapi memang sakitnya sedikit aneh. Bahkan kata ulama di sini disebut jika ibu saya kena guna-guna," imbuhnya.
Dia mengatakan, ibunya merupakan salah satu korban dari Wowon dan Duloh. Ia menduga ibunya merupakan korban pertama Wowon serial killer. "Kemungkinan yang pertama ibu saya, kemudian yang lainnya. Tapi kepastiannya nanti oleh pihak kepolisian, kabarnya akan dibongkar juga makamnya, yang memantau pembongkaran nanti oleh paman saya, Mang Misbah," tandasnya.
Baca juga: Profil 9 Korban Wowon Serial Killer dan Silsilahnya dengan Pelaku