TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini menangis saat meresmikan Rumah Susun Sentra Mulia Jaya Jakarta yang dikhususkan bagi warga pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS). Ia teringat pada sebuah keluarga PPKS yang tak tertolong karena tempat tinggalnya buruk.
Rumah Susun Sentra Mulia Jaya Jakarta dibangun bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk PPKS agar dapat berpenghasilan dan mandiri. “Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden dan Bapak Menteri PU, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” kata Risma emosional, Jumat, 31 Maret 2023 dikutip dari Antara.
Risma mengatakan keluarga tersebut ia temukan bermukim di kolong jembatan dekat kantor Kementerian Sosial dengan berbagai masalah sosial yang dialami.
Ia menawarkan keluarga itu untuk tinggal di balai milik Kemensos, karena pada saat itu belum ada program untuk pembangunan rumah susun untuk PPKS.
Ibu dari keluarga tersebut, kata dia, menolak untuk pindah ke balai, karena beralasan memiliki anak perempuan yang sedang sakit keras. Rupanya anak tersebut mengidap HIV/AIDS akibat diperkosa di kolong jembatan.
“Tidak lama itu tinggal di balai, kita bawa ke rumah sakit, kondisinya berat. Akhirnya sekarang meninggal dunia. Saya bayangkan kalau anak saya tinggal di kolong jembatan,” ujar Mensos Risma.
Dengan terwujudnya program rumah susun untuk PPKS, Risma mengklaim negara hadir untuk memberikan uluran tangan pada pemerlu kesejahteraan sosial.
Risma mengatakan rumah susun tersebut merupakan bangunan kedua yang diresmikan untuk penerima manfaat, setelah sebelumnya meresmikan Rumah Susun Sentra Terpadu Pangudi Luhur di Bekasi.
Bangunan rumah susun tersebut terdiri dari lima lantai dengan jumlah sebanyak 93 kamar. Jumlah calon penghuni rumah susun sebanyak 76 keluarga atau 259 jiwa.
Pilihan Editor: Risma Resmikan Rusun untuk Tunawisma di Bekasi, Biaya Sewa Rp 10 Ribu Sebulan