"Meskipun terawat dengan baik dalam ingatan saya, pada saat itu Pollycarpus sempat mengancam dan mengutuk saya dengan sumpah 'Saya doakan Kasranto kalau naik pesawat jatuh'," kata Kasranto.
Dia mengabaikan sumpah tersebut dan tidak takut akan terjadi. Karena Kasranto mengaku siap berkorban untuk negara dan masyarakat yang telah mempercayainya.
Kasranto kala itu baru lulus sekolah perwira pada 2004. Lalu dia ditugaskan di Markas Besar Polri dan tergabung dalam tim.
Akhirnya karier Kasranto selama 30 tahun mengabdi di Polri harus sirna karena terjerat kasus narkoba. Padahal dia belum pernah bermasalah secara etik atau pidana selama ini.
"Dari lubuk hati yang paling dalam, saya sangat menyesal perbuatan saya. Kenapa ini bisa terjadi kepada saya di ujung pengabdian saya sebagai anggota Polri," tutur Kasranto.
Kasranto tak bisa mengantarkan pemakaman ibunya