Beberapa kali ganti nama
Pada 1963, RS Salak Bogor diubah menjadi Kesrem (Kesatuan Rumah Sakit Militer) di bawah Korem, dan kemudian pada tahun 1971, di bawah KESAD (Kesatuan Kesehatan Angkatan Darat) dengan nama Djawatan Kesehatan Tentara (DKT). Pada 1984, rumah sakit ini kembali menggunakan nama Rumah Sakit TNI-AD Salak Bogor.
RS Salak Bogor memiliki status sebagai pelayanan kesehatan Type-C milik TNI-AD, yang berarti rumah sakit ini mampu menyediakan layanan kesehatan yang kompleks dan berkualitas.
Rumah sakit ini juga merupakan salah satu bagian dari Kesdam III/SLW (Kesatuan Kesehatan Daerah Militer III/Siliwangi) yang merupakan badan pelaksana kesehatan di wilayah Korem 061/SK (Komando Resort Militer 061/Suryakancana), yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada anggota TNI-AD dan masyarakat sekitar.
Seiring berjalannya waktu, RS Salak Bogor terus mengalami perkembangan dan peningkatan fasilitas serta pelayanan medis.
Sejak 1990, RS Salak telah mengalami penambahan bangunan dan renovasi, sehingga saat ini kapasitas rawat inap sudah menjadi 155 tempat tidur.
Berdiri di atas lahan seluar 9.213 meter persegi dengan luas bangunan 6.074 persegi, RS Salak berada di bawah Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) 03.04.01 Bogor. RS Salak mempunyai tugas pokok: memberikan pelayanan kesehatan kepada Prajurit, PNS TNI dan keluarganya serta masyarakat umum.
Dengan sejarahnya yang panjang dan peran yang penting dalam pelayanan kesehatan di wilayah Bogor, RS Salak Bogor telah menjadi salah satu institusi yang dihormati dan diakui dalam dunia kesehatan di Indonesia.
Pilihan editor: Polisi Terjunkan 2.469 Personel untuk Pengamanan Perayaan Paskah di Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Depok
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.