TEMPO.CO, Jakarta - Warga Rukun Warga 06, Kelurahan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, terpaksa melaksanakan salat Idul Fitri 1444 H di jalanan pada hari ini. Masjid Al Hurriyah tempat ibadah mereka telah dibongkar dan diubah menjadi lahan bisnis.
Ketua RW06 Tomy Tampatty telah meminta izin untuk melakukan penutupan jalan Kebon Sirih Timur selama proses salat Idul Fitri. "Pukul 5.00 sampai selesai, setelah salat Ied selesai, jalan akan kami buka kembali," ujar Tomy kepada TEMPO, Sabtu 22 April 2023.
Tomy mengatakan, warga RW 06 Kebon Sirih terpaksa menutup jalan untuk salat Ied karena Masjid Al Hurriyah sudah dibongkar sejak awal tahun 2022. "Lahan masjid seluas 595 meter sudah dijadikan lahan bisnis MNC Group," ujar Tomy.
Menurut Tommy, pembongkaran masjid Kebon Sirih tersebut terjadi setelah proses tukar guling secara paksa oleh oknum yang mengaku pengurus yayasan. "Tukar guling yang dilakukan dengan pihak PT MNC group menyalahi Undang-Undang No.41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dan Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang No.41 Tentang Wakaf," kata Tomy.
Tomy menambahkan, pembongkaran masjid juga melanggar aturan yang diperkuat surat dari Kementerian Agama No.No.B-010/Dt.III.IV/BA.03.2/01/2021 yang menyatakan bahwa tukar guling dan pembongkaran masjid belum ada izin dari Menteri Agama. "Begitu juga Ketua BWI DKI Ali Sibromalisi menyatakan bahwa ada regulasi yang dilanggar dan ada oknum BWI DKI yang terlibat atas tukar guling tanah wakaf masjid Al-Hurriyah," kata Tomy.
Suasana Salat Idul Fitri warga RW 06 Kebon Sirih Menteng Jakarta Pusat di Jalan Kebon Sirih Timur Dalam, Sabtu 22 April 2023. Dok istimewa
Pengurus RW 06 meminta maaf kepada pengguna Jalan Kebon Sirih Timur Dalam atas penutupan jalan tersebut. "Kami mohon dukungan dari seluruh umat Muslim Indonesia atas upaya perjuangan kami merebut kembali tanah dari PT MNC group," ucapnya.
Pengurus RW Sudah Lapor ke Heru Budi
Pengurus Rukun Warga 06, Kelurahan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat telah melaporkan kisruh tanah wakaf masjid Al-Hurriyah ke Pejabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Kamis, 17 November 2022.
Surat bernomor itu berisikan penolakan tukar guling tanah wakaf dan permohonan perlindungan hukum. "Kami memohon kiranya bapak Gubernur dapat membantu membatalkan proses tukar guling tanah wakaf masjid Al Hurriyah dan meminta pihak pengembang PT GLD Property atau MNC group membangun kembali masjid yang telah dirobohkan," ujar Ketua RW 06 Tomy Tampatty.
Tanah Wakaf Diubah Jadi Lahan Bisnis
Warga Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat menolak pembongkaran Masjid Al Hurriyah yang berada di lingkungan tempat mereka tinggal itu sejak Maret 2022.
Mereka menilai, pemindahan dan pembongkaran masjid yang dibangun diatas tanah wakaf seluas 595 meter persegi itu dilakukan secara sepihak demi kepentingan sebuah perusahaan properti.
"Sekarang ini masjid tersebut telah dirusak dan dibongkar dengan alasan tanah dan bangunan masjid telah dilakukan tukar guling atau ruislag," kata Tomy.
Menurut Tomy, lahan masjid Kebon Sirih itu di-ruislag dengan lahan yang berada di wilayah Pasar Minggu Jakarta Selatan. Proses tukar guling, kata Tommy, dilakukan oleh orang-orang yang mengaku sebagai Pengurus Yayasan Al Hurriyah (bukan warga Kebon Sirih) dengan pihak pengembang PT GLD Properti atau PT MNC Properti Group.
"Tukar guling tersebut sulit bisa diterima akal sehat karena masjid Al Hurriyah berada di wilayah Kebon Sirih Jakarta Pusat dan ditukar dengan lahan yang berada di wilayah Pasar Minggu Jakarta Selatan dan dijadikan lahan untuk kepentingan bisnis MNC group," kata Tommy.
Selama ini, kata Tommy, masjid itu digunakan warga RW 06 juga warga di sekeliling yaitu warga RW05, RW 07, RW 09 juga masyarakat umum yang melakukan kegiatan usaha di wilayah itu.
Untuk itu, kata Tommy, umat muslim warga Kebon Sirih RW 06, RW 05, RW07 dan RW 09 Kelurahan Kebon Sirih Jakarta Pusat menyatakan mengutuk keras dan menolak dengan tegas tukar guling lahan masjid tersebut. "Karena Masjid Al Hurriyah adalah tempat kami melakukan kegiatan beribadah," ujarnya.
JONIANSYAH HARDJONO
Pilihan Editor: Aliansi Umat Muslim Minta MNC Group Bangun Kembali Masjid Kebon Sirih