TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Seorang pria perantau asal Kalimantan Selatan, Muhammad Fadli, 27 tahun, tewas ditebas senjata tajam usai cekcok dengan tetangganya masalah knalpot bising. Pelaku pembacokan yang menewaskan Fadli dan melukai satu korban lain adalah Bima, 23.
Peristiwa pembacokan itu terjadi di Jalan Ketapang 1, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan pada malam takbiran, 21 April 2023.
Korban Fadli adalah pria asal Kalimatan Selatan yang tinggal seorang diri di rumah kontrakan milik keluarga pelaku. Saat itu korban tengah bersama kedua rekannya, Chairy dan Riko.
Rekan korban, Eko Syahputera menerangkan pada saat itu Chairy dan Riko yang tengah membeli makanan ringan di miniarket ditelepon oleh korban agar mereka segera datang ke kontrakannya.
"Saat itu korban menelepon jika terjadi sesuatu. Kedua temen saya langsung pulang," ujarnya saat dijumpai TEMPO di lokasi, Senin, 24 April 2023.
Korban bercerita kepada kedua temannya bahwa dia ditegur pelaku ihwal knalpot bising yang digeber. Fadli sudah menjelaskan jika suara motor tersebut bukan dari kendaraannya.
"Tetapi kita tetap bermurah hati dan ingin meminta maaf, bahkan korban saat itu mau memeluk pelaku untuk minta maaf," ujarnya.
Bukannya menerima permintaan maaf tersebut, Bayu disebut malah menghunuskan sebuah pedang dan menyabetkannya ke bagian kepala korban.
"Korban langsung terjatuh," kata Eko.
Chairy, yang merupakan sepupu Fadli, berusaha melerai. "Dia malah kena sabetan juga tangannya sampai putus," ujar Eko.
Melihat Chairy terluka karena lengannya putus, Riko langsung membawanya ke RSU Kota Tangerang Selatan."Tapi korban Fadli sudah tergeletak dan tidak tertolong," kata dia.
Menurut Eko, Fadli hidup sebatang kara. Dia baru tinggal di rumah kontrakan tersebut selama satu bulan. "Dia sudah enggak punya siapa-siapa. Dia tinggal di sini juga memang mandiri dan buka usaha," jelasnya.
Sampai saat ini kasus pembacokan tersebut masih dalam penanganan Polsek Pamulang. Sementara Chairy, korban selamat, masih mendapat penanganan tim medis di rumah sakit.
Kapolsek Pamulang Kompol Fiernando Andriansyah belum merespon pertanyaan TEMPO.
Pantauan di lokasi rumah di Pamulang yang menjadi TKP pembacokan hingga tewas saat ini terlihat sepi dari penghuni. Terdapat beberapa kendaraan didalamnya yang terparkir. Rumah dengan cat berwarna kuning tersebut masih dikelilingi garis polisi.
MUHAMMAD IQBAL
Pilihan Editor: Duka Perantau di Pamulang, Tewas Saat Malam Takbiran Idul Fitri Lalu Tak Bisa Dimakamkan