Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang Gubernur DKI Ali Sadikin, Lahir di Sumedang Berjaya di Jakarta

image-gnews
Jejak Kesenian Ali Sadikin
Jejak Kesenian Ali Sadikin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Eks Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin meninggal dunia, 15 tahun lalu. Ali Sadikin merupakan gubernur yang sangat berpengaruh dalam pengembangan Jakarta menjadi kota metropolitan moderen. Ia dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan tidak pandang bulu.

Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Bang Ali sapaan akrabnya, lebih dulu menjabat Deputi Kepala Staf Angkatan Laut, Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja, Menteri Koordinator Kompartemen Maritim/Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora dan Kabinet Dwikora yang disempurnakan di bawah pimpinan Presiden Soekarno.

Pria kelahiran Sumedang, Jawa Barat, 7 Juli 1926 itu ditunjuk Presiden Sukarno menjadi Gubernur Jakarta pada 1966. Pada Kamis, 28 April 1966 pukul 10.00, bertempat di Istana Negara, Ali Sadikin resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Soekarno.

Pelantikan Ali tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1966, yang menyebutkan, Ali Sadikin adalah anggota staf Waperdam Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan yang cakap dan memenuhi syarat-syarat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Mengutip laman perpusnas.go.id, di bawah kepemimpinannya, Jakarta mengalami perkembangan pembangunan kota, ini termasuk berdirinya Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Proyek Senen, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ria Monas, Taman Ria Remaja, kota satelit Pluit di Jakarta Utara, dan pelestarian budaya Betawi di kawasan Condet. Selain itu, Ali menjadi pencetus dirayakan hari jadi Kota Jakarta setiap 22 Juni.

Ali turut menginisiasi diselenggarakannya Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair sebagai sarana hiburan dan promosi dagang industri barang dan jasa dari seluruh tanah air, bahkan luar negeri. Dalam sektor transportasi, Ali coba mendatangkan banyak bus kota, menata trayeknya, dan membangun halte bus yang nyaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepemimpinan Ali bukan tanpa kontroversi. Mengutip Majalah Tempo, ia melegalkan judi dan menghimpun duit pajak. Duit tersebut digunakannya untuk membangun jakarta yang saat itu menniliki kas terbatas. Ali pun melokalisasi prostitusi agar kondisi kesehatan pekerja seks bisa terpantau. Ia menghindarkan jalan jalan jakarta dari “pemandangan tak sedap”. Ali juga membangun kompleks Kramat Tunggak sebagai lokalisasi pelacuran yang ketika itu sempat menjadi kontroversi.

Meski jabatan Ali Sadikin berakhir pada 1977, sosoknya tetap aktif dalam menyumbangkan pemikiran untuk pembangunan kota Jakarta dan Indonesia dengan menjadi anggota Petisi 50, sebuah kelompok yang terdiri dari tokoh-tokoh militer dan swasta yang kritis terhadap pemerintahan Presiden Soeharto di masa Orde Baru.

Pilihan Editor: Karang Taruna Diprakarsai Ali Sadikin Diadopsi untuk Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perjalanan Try Sutrisno dari Militer hingga Wapres, Pernah Disebut Ban Serep yang Tak Terpakai

3 hari lalu

Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno. TEMPO/Dasril Roszandi
Perjalanan Try Sutrisno dari Militer hingga Wapres, Pernah Disebut Ban Serep yang Tak Terpakai

Pertemuannya dengan Soeharto membuat karier Try Sutrisno melambung. Saat HUT TNI ke-79, mantan wapres ini disebut-sebut tak disalami Jokowi.


7 Oktober Hari Kopi Sumedang, Ini 5 Kopi Terbaik dari Indonesia

4 hari lalu

Kebun kopi Gunung Geulis, Sumedang, Jawa Barat, jadi destinasi wisata  baru di lereng gunung. Dok.Istimewa
7 Oktober Hari Kopi Sumedang, Ini 5 Kopi Terbaik dari Indonesia

Indonesia memiliki beragam jenis kopi terbaik yang mendunia, berikut 5 di antaranya, termasuk Kopi Sumedang yang dirayakan setiap 7 Oktober.


Pramono Anung Dapat Pesan dari Guntur Soekarnoputra Usai Debat

5 hari lalu

Calon Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno sowan ke Guntur Soekarnoputra di kediamannya di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, 12 September 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
Pramono Anung Dapat Pesan dari Guntur Soekarnoputra Usai Debat

Pramono Anung mengaku ditelpon oleh Guntur Soekarnoputra setelah selesai mengikuti debat perdana Pilkada Jakarta 2024.


HUT TNI ke-20 Berkabung Duka, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S 1965

5 hari lalu

Kondisi Monumen Pancasila Sakti menjelang Hari Kesaktian Pancasila, Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta, Senin, 30 September 2024. Menjelang Hari Kesaktian Pancasila, Monumen Pancasila Sakti disterilkan untuk persiapan upacara 1 Oktober.  TEMPO/Ilham Balindra
HUT TNI ke-20 Berkabung Duka, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S 1965

Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi korban G30S 1965 bertepatan dengan hari ulang tahun Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau HUT TNI ke-20.


Indonesia Hanya Punya 3 Jenderal Bintang Lima, Siapa Saja Jenderal TNI Itu?

5 hari lalu

Jendral Soedirman. antaranews.com
Indonesia Hanya Punya 3 Jenderal Bintang Lima, Siapa Saja Jenderal TNI Itu?

Tak sembarang orang bisa menyandang gelar jenderal bintang lima, Indonesia hanya punya 3 Jenderal TNI. Siapa mereka?


Asal-usul 5 Oktober Ditetapkan sebagai HUT TNI

7 hari lalu

Defile pasukan prajurit TNI ketika gladi bersih HUT ke-79 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta. Tampak latar belakang panggung parade berbentuk Istana Garuda IKN. Tempo/Ilham Balindra
Asal-usul 5 Oktober Ditetapkan sebagai HUT TNI

HUT TNI merupakan sebuah momen penting dalam sejarah Indonesia yang menandai kelahiran kekuatan militer negara ini.


Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

9 hari lalu

Sultan Hamengkubuwono IX. Dok. Museum Hamengku Buwono IX Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

Sultan Hamengkubuwono IX menyumbang 6,5 juta gulden untuk Indonesia melalui Sukarno. Dana itu dijadikan kas negara di awal kemerdekaan RI.


Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

9 hari lalu

Sultan Hamengkubuwono IX setelah dinobatkan, 18 Maret 1940. Dok. Perpustakaan Nasional/ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

Kontribusi Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia terekam dalam sejarah. Ia mendukung Sukarno-Hatta dengan segala daya upaya.


Profil Sri Rahayu, Caleg Terpilih PDIP yang Mundur agar Cucu Sukarno Dapat Kursi DPR

10 hari lalu

Caleg terpilih Dapil Jatim VI, Sri Rahayu, yang diminta mundur oleh DPP PDIP. Foto: Instagram @dra_srirahayu217_pdiperjuangan
Profil Sri Rahayu, Caleg Terpilih PDIP yang Mundur agar Cucu Sukarno Dapat Kursi DPR

Caleg terpilih dari fraksi PDIP Sri Rahayu mengundurkan diri agar Romy Soekarno bisa melenggang ke senayan. Siapa itu Sri Rahayu?


Gagasan Angkatan Kelima PKI yang Ditentang TNI AD, Pemicu Peristiwa G30S?

10 hari lalu

DN Aidit saat memberikan sambutan pada ulang tahun ke-5 Partai Persatuan Sosialis Jerman (Sozialistische Einheitspartei Deutschlands) di Berlin (1958). wikipedia. org
Gagasan Angkatan Kelima PKI yang Ditentang TNI AD, Pemicu Peristiwa G30S?

Penyebab G30S masih samar hingga hari ini, tapi sebelum meletusnya peristiwa tersebut muncul gagasan Angkatan Kelima dari PKI yang ditentang TNI AD.