TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja APBN regional DKI Jakarta hingga 31 Mei 2023 mendukung ketahanan ekonomi domestik melalui realisasi belanja Rp 189,08 triliun atau 30,51 persen dari pagu dan realisasi pendapatan. Sedangkan hibah APBN Regional mencapai Rp 774,81 triliun atau 56,92 persen dari target.
Hasilnya, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan DKI Jakarta Mei Ling mengungkapkan, terdapat surplus APBN Regional DKI Jakarta Rp 585,73 triliun atau 69,40 persen PDRB triwulan I 2023.
“Kinerja Pendapatan APBN Regional DKI Jakarta sangat baik, meningkat hampir di seluruh komponen,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Juni 2023.
Hingga akhir Mei 2023, realisasi pendapatan sudah melebihi 50 persen dari target yang ditetapkan. “Hal ini tentunya patut kita syukuri dan kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk menjaga kesejahteraan rakyat dalam menghadapi risiko perekonomian global,” ujarnya.
Menurutnya, tren menurun inflasi DKI Jakarta berlanjut pada Mei 2023. Tingkat inflasi pada Mei 2023 mencapai 0,10 persen (m-to-m) jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu 0,95 persen (y-to-d) dihitungdari awal tahun periode berjalan, dan 3,52 persen (yoy) dihitung dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Mei Ling mengatakan angka inflasi yang masuk dalam target inflasi pada 2023, yaitu 3,0 persen dengan deviasi sebesar 1,0 persen ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah, seperti menjaga pasokan dan harga beberapa komoditas padakelompok pengeluaran.
Dia menyampaikan perkembangan inflasi di DKI Jakarta menunjukkan performa yang lebih baik jika dibandingkan dengan beberapa kota di Pulau Jawa, seperti Surabaya (5,27 persen yoy) dan Yogyakarta (4,72 persen yoy), serta masih berada di bawah tingkat inflasi nasional (4,00 persen yoy).
Pilihan Editor: Dilaporkan Pemilik Ruko di Pluit ke Polda Metro Jaya, Ketua RT Riang Prasetya: Terlapor Punya Hak yang Sama