TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler kanal Metro Tempo.co hari ini didominasi oleh kisah Sultan Rifat, pemuda asal Bintaro yang terjerat kabel optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Ayah Sultan Rifat, Fatih F.H, mengungkapkan kekesalannya pada PT Bali Towerindo, Perusahaan pemilik jaringan kabel optik tersebut, karena dinilai tidak melihat dulu kondisi anaknya melainkan langsung membicarakan soal ganti rugi.
Berita lainnya soal keputusan keluarga Sultan Rifat yang menolak uang ganti rugi Rp2 miliar dari perusahaan kabel optik.
Yang juga banyak dibaca adalah tantangan Anies Baswedan agar proyek sodetan ciliwung diaudit untuk membuktikan jika di era kepemimpinannya sebagai gubernur DKI Jakarta tetap ada kegiatan atau tidak mangkrak.
Berikut tiga berita terpopuler Metro
Sodetan Ciliwung Mangkrak Bertahun-tahun? Anies: Silakan Audit Nanti Kelihatan Bulan Apa Mengerjakan Apa
Bakal calon presiden Anies Baswedan membantah bila proyek Sodetan Ciliwung mangkrak selama ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017- 2022.
Kegaduhan soal pengerjaan Sodetan Ciliwung ini kembali muncul setelah proyek pengendalian banjir di Jakarta ini diresmikan oleh Presden Joko Widodo pada Senin, 31 Juli 2023 lalu.
Saat meresmikan Sodetan Ciliwung, Jokowi menyebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sebelum ini, tak menyelesaikan urusan pembebasan lahan, sehingga aktivitas pengeboran terhenti.
“(Penyebabnya) pembebasan lahan karena memang pengerjaan ini sangat tergantung pada pembebasan lahan. Sekarang rampung dan selesai," katanya usai meresmikan inlet (pintu masuk) Sodetan Ciliwung di Bidara Cina, Jakarta Timur, Senin, 31 Juli 2023.
Menurut Anies setiap kepemimpinan punya porsi pekerjaan yang dituntaskan di setiap fase. Ia menyebut yang namanya pembangunan pasti memerlukan waktu.
"Ada proses di balik seremoni dan di dalam proses itu biarkan nanti yang memiliki fakta yang melihat,” kata Anies di pendoponya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa, 1 Agustus 2023.
Anies tak mau menanggapi lebih jauh pernyataan Jokowi soal mandeknya Sodetan Ciliwung. Pasalnya, bagi dia, yang penting proyek itu sudah selesai.
Ia menyatakan berani membuktikan kinerjanya terhadap proyek tersebut melalui audit. Proyek Sodetan Ciliwung, kata dia, bukan suatu hal yang baru, melainkan program yang sudah dikerjakan lintas waktu. “Silakan saja lakukan assesment, diaudit, nanti kelihatan bulan apa mengerjakan apa selama 8 tahun, 9 tahun, 10 tahun terakhir. Bagi saya bersyukur alhamdulillah ini sudah selesai,” katanya.
Baca selengkapnya di sini
Selanjutnya: Ayah Sultan Rifat: Jangan Ujug-Ujug Ngomongin Uang