TEMPO.CO, Jakarta - Fatih Nurul Huda mengatakan anaknya, Sultan Rifat Alfatih, sudah mendapatkan penanganan dari Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Dia mengabarkan anaknya itu terserang virus karena berat badan yang menyusut sejak cedera di leher.
"Kebetulan anak saya kemarin malnutrisi, dia ternyata kena virus Hepatitis C kalau tidak salah livernya. Itu efek dari pada kondisinya memang yang terlalu kurus," ujar Fatih di Polda Metro Jaya, Rabu, 9 Agustus 2023.
Menurut Fatih, tinggi badan anaknya yang 182 sentimeter seharusnya memiliki berat minimal 52 kilogram untuk lepas dari malnutrisi. Berat badan mahasiswa Universitas Brawijaya itu turun 22 kilogram dari awalnya 68 kilogram.
Setelah kecelakaan, berat badannya menyentuh 46 kilogram. Penurunan berat badan karena Sultan tidak bisa makan normal setelah lehernya terjerat kabel optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, 5 Januari 2023.
"Kemudian berat badannya sudah mulai naik, kalau enggak salah per kemarin itu sudah hampir dua kilogram naik," tutur Fatih.
Menurut dia, dokter fokus pada peningkatan berat badan Sultan Rif'at dan pemulihan hati. Setelah itu pemulihan di bagian leher. "Baru dokter akan masuk ke tahap berikutnya di pemulihan area leher, fungsi makan, fungsi menelan, fungsi bicara, dan napasnya," kata Fatih.
Keadaan yang dialami Sultan akibat dari jepretan kabel fiber optik milik PT Bali Towerindo Sentra Tbk. Kabel itu awalnya tersangkut di atas mobil yang berada di depan Sultan, lalu terhempas seperti ketapel mengenai leher korban.
Dampaknya membuat Sultan Rifat kesulitan bernapas dan makan. Dia tidak bisa bicara dan hanya berkomunikasi secara teks dengan lawan bicaranya.
Pilihan Editor: Korban Terjerat Kabel Optik, Ayah Sultan Rifat: Maaf Dulu, Baru Ganti Rugi!