TEMPO.CO, Depok - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengklaim Depok sudah semakin maju sejak dirinya memimpin. Setidaknya ada 3 indikator keberhasilan, mulai dari tingginya angka harapan hidup, meningkatnya daya saing dan indeks pembangunan manusia.
Pada periode keduanya ini, Mohammad Idris berharap dapat merealisasikan 90 persen janji kampanyenya.
Menurut Idris, hal tersebut menjadi indeks standar pembangunan Kota Depok. Pemerintahannya diselenggarakan dalam rangka kesejahteraan dengan indikator kesehatan, pendidikan dan daya saing.
"Itu sudah kesepakatan dunia, tetapi dari sisi fasilitas di usia 24 tahun Kota Depok, kita ingin menata fasilitas untuk masyarakat dan layanan," kata Idris usai menjadi inspektur upacara pengibaran bendera di Lapangan Balai Kota Depok, Jalan Margonda, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Kamis, 17 Agustus 2023.
Ia bersyukur pada era kepemimpinannya, 10 kantor kelurahan dan satu kantor kecamatan telah diperbaiki pada 2022. "Karena bagaimana pun dalam pelayanan butuh tempat-tempat fasilitas yang nyaman, tahun ini juga begitu," ujarnya.
Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, pelayanan masyarakat pun terus ditingkatkan, seperti pembangunan taman-taman kelurahan dan RW. Termasuk taman alun-alun hutan kota yang ditargetkan selesai pada tahun ini dan bisa digunakan pada 2024.
"Dari 63 kelurahan yang ada di Kota Depok, tinggal empat kelurahan yang belum bisa karena faktor lahan, walau pun pada akhirnya diadakan seadanya," ujarnya.
Idris mengatakan, Kelurahan Tugu yang padat penduduk hanya memiliki luas lahan terbatas untuk dijadikan taman kelurahan. "Makanya kita pakai lahan kita di situ sedikit, tidak sampai 500 meter kita manfaatkan, seharusnya minimal 500 meter dan maksimal 2.000 meter," katanya.
Perbaikan sektor pendidikan juga terus dilakukan. Idris meminta anggaran perubahan memasukkan program penataan SMP yang sudah tidak dipakai di Mekarjaya.
"Tahun depan harus kita hibahkan dulu ke Kementerian Agama untuk dibuatkan Madrasah Aliyah," ujarnya.
Tahun depan, kata Idris, juga sudah ada DED untuk tanah bekas Rumah Potong Hewan (RPH) di Rangkapan Jaya. "Itu ada sekitar 5.000 meter, untuk Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Ibtidaiyah, ini juga dihibahkan ke Kementerian Agama," tutur Idris.
Di sisa masa jabatannya, Idris menyatakan akan fokus menuntaskan janji kampanyenya yang seharusnya sampai 2026, namun terpotong 1 tahun 8 bulan karena pilkada serentak di 2024.
"Tapi untuk penganggarannya masih bisa sampai 2025, tapi kita tidak tahu kan, nanti sudah wali kota yang baru," katanya.
Wali Kota Depok itu berharap realisasi janji kampanyenya bisa mencapai 90 persen pada 2024. Program di janji kampanye yang sulit direalisasikan adalah pengadaan lahan untuk posyandu. "Beratnya nyari tanah-tanah yang pas lah untuk posyandu-posyandu kita," ujar Mohammad Idris.
RICKY JULIANSYAH
Pilihan Editor: Kata Kemenag dan Mohammad Idris soal Vandalisme Tulisan Depok di Gua Hira, Seperti Buka Aib