TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan porsi bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) DKI akan naik menjadi 75 persen saat perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN 2023 ke-43 di Ibu Kota.
Kebijakan WFH dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bakal diberlakukan di sekitaran Jakarta Selatan, Gambir, dan Gelora Bung Karno (GBK), khususnya ketika KTT ASEAN pada 4-7 September.
"Untuk ASN akan kami tingkatkan sampai 75 persen," kata Heru di tengah kegiatan penanaman pohon di kolong Tol Becakayu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu, 19 Agustus 2023, dilansir dari Antara.
Heru memastikan WFH bagi ASN DKI berlangsung selama tiga bulan mulai 21 Agustus sampai 21 Oktober 2023. Konsepnya adalah WFH 50 persen dan bekerja dari kantor atau work from office (WFO) 50 persen. Kebijakan ini tak berlaku bagi ASN yang pekerjaannya bersinggungan dengan layanan publik, seperti pegawai di rumah sakit dan sekolah.
Menurut Heru, WFH kembali diterapkan di Jakarta bukan hanya untuk mereduksi polusi udara, tapi juga mengurangi kemacetan saat perhelatan KTT ASEAN 2023. Kebijakan ini, lanjut dia, juga berlaku bagi ASN di kementerian dan lembaga yang berkantor di Ibu Kota.
"Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) juga sudah mengeluarkan petunjuk untuk seluruh kementerian mengenai kebijakan kerja dari rumah mirip seperti yang dilaksanakan Pemerintah DKI," ucap Kepala Sekretariat Presiden ini.
Perusahaan swasta tak wajib menerapkan kebijakan ini. Akan tetapi, Heru Budi mengimbau agar perusahaan dapat mengatur sendiri sektor yang bisa menjalankan WFH.
Pilihan Editor: Sebut 4 in 1 Tidak Efektif Atasi Polusi dan Kemacetan, MTI: Tambah Dulu Transportasi Umum di Bodetabek