Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penanganan Kasus Pencabulan Oleh Guru Olahraga di Tangsel Mandek, Korban Beberapa Hari Lagi Melahirkan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com
Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum, RW, siswi SMA korban pencabulan guru olahraga di sekolahnya mempertanyakan kejelasan penanganan kasus, karena hingga saat ini plekau tak kunjung ditangkap.  

Kuasa hukum meminta kejelasan atas perkara yang menimpa remaja berusia 19 tahun tersebut. 

Kasus ini bermula saat RW berkenalan dengan GM yang merupakan seorang guru olahraganya di sekolah. GM menjalin hubungan husus dengan muridnya itu hingga hamil. 

Pihak keluarga telah melaporkan dugaan pencabulan yang dilakukan GM terhadap anak di bawah umur itu ke Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Laporan polisi tersebut dibuat pada Rabu 7 Juni 2023 lalu.

Namun hingga saat ini Kuasa Hukum Korban Buswin Wiryawan mengatakan pihaknya belum mendapat kejelasan dari pihak Kepolisian. 

"Belum (ditangkap). Makanya kita juga gak ngerti, terakhir saya juga sudah bersurat ke Propam, dari Propam juga udah menjawab sudah juga bersurat ke Wasidik Mabes Polri," kata dia, Senin 21 Agustus 2023. 

Bahkan kata Buswin, sampai saat ini korban belum dimintakan keterangan kembali. Dirinya mengaku heran dengan kinerja Polres Kota Tangerang Selatan. 

"Korban terakhir belum ada pemanggilan lagi, kalau untuk kasus persetubuhan nya," ujarnya. 

Buswin mengaku saat ini usia kandungan korban sudah memasuki waktu menjelang persalinan. Kondisi korbanpun masih dalam trauma.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau memang si korban mau diperiksa silahkan, tapi kondisi korban ini kan dalam kondisi trauma dan hamil 39 minggu tinggal beberapa hari mau lahiran. Saya sempat mengajukan protes mengajukan surat ke Kapolres supaya kalau mau diperiksa bisa atau ga diperiksa di rumah? Ya belum ada jawaban," ujarnya. 

Buswin menyesalkan lambannya penanganan hukum yang menjerak oknum guru tersebut. 

"Kalau saya kan berfikir ini bisa jadi penyakit sosial karena pelaku ini guru digugu dan ditiru. Yang pasti dia masih bebas begitu aja," ujarnya. 

Buswin menambahkan dalam perkara ini pihak terlapor yakni GM tidak memiliki itikad baik sama sekali. 

"Kalau datang pernah, cuman bentuk tanggung jawabnya apa? Kalau cuma ambilah misalkan kita mengasumsikan bentuknya nikah siri, ya bagaimana. Misalnya gini, okelah dia masih ragu dalam bertanggung jawab untuk nikahin karena dia punya isteri, setidaknya dia beri bantuan buat perempuan yang telah dia persetubuhin biaya dokter, periksa, sebenarnya banyak bentuknya. ini sama sekali gada bentuk materil," kata dia. 

Dalam 3 bulan ini, kata Buswin, pihaknya juga menanyakan ihwal mandeknya kasus pencabulan yang dilakukan guru olahraga tersebut. 

"Keraguan Polres Tangsel apa,? Karena kan visum ada, bukti jelas dan pelaku juga mengakui bahwa dia menyetubuhi, walaupun dia mengatakan bukan hanya dirinya. Ya itu kan kita gatau, cuma nanti kita pastinya setelah ini lahiran kita siap tes DNA. Kalau tes DNA terbukti ada DNA pelaku kita laporin lagi undang undang perlindungan anak," katanya.

Pilihan Editor: Eka Datangi Polres Jaktim, Pertanyakan Penanganan Kasus Pencabulan Anaknya yang Berusia 6 Tahun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.


Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

1 hari lalu

Barang bukti seragam polisi di Ditreskrimum, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 7 Maret 2022. Penyalahgunaan atribut digunakan tersangka tindakan penipuan, yang berhasil meraih lebih dari Rp1 miliar. TEMPO/Cristian Hansen
Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.


4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

2 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?


Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

4 hari lalu

Ilustrasi penipuan investasi. Pexels/Tima Miroshnichenko
Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.


Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

4 hari lalu

Gedung Polres Kota Tangerang Selatan di Jalan Promoter No.1, Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal
Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

Seorang pengusaha mesin di Kota Tangerang melaporkan Kapolres Tangsel atas dugaan kriminalisasi.


BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

5 hari lalu

Perwakilan BRIN temui massa unjuk rasa tolak penutupan jalan provinsi Serpong-Parung, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

Kepada massa pengunjuk rasa, Ana memastikan status lahan yang dijadikan jalan provinsi merupakan aset BRIN.


Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

5 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.


Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

5 hari lalu

Ratusan personel gabungan dikerahkan melakukan pengamanan demo tolak penutupan jalan Serpong-Parung di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.


Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

6 hari lalu

Kuasa hukum seorang perempuan anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), melaporkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada Kamis, 18 April 2024. Hasyim dilaporkan atas dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu karena melakukan perbuatan asusila. Tempo/Yohanes Maharso
Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah dilaporkan ke DKPP atas dugaan asusila terhadap seorang perempuan anggota PPLN. Ini aturan pidana pelecehan seksual.


Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

6 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

Besok, ratusan warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan akan kembali menggeruduk kantor BRIN untuk meminta hasil mediasi.