TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara di Jakarta kembali membawa kota ini menjadi peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk menurut IQAir dengan AQI US 165 pada Minggu, 27 Agustus 2023 pukul 11.00.
Bahkan, konsentrasi PM 2,5 di Jakarta 16,4 kali lipat dari nilai pedoman World Health Organization (WHO). Itu artinya, udara DKI sudah masuk kategori dengan udara tidak sehat.
Ketua Kelompok Kerja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengkritisi soal kurangnya alat monitor untuk kualitas udara di DKI Jakarta.
"Alat monitor harus tersebar di banyak lokasi agar masyarakat bisa mengetahui kondisi kualitas udara secara real time," kata Erlina saat dihubungi Tempo melalui pesan singkat pada Sabtu, 27 Agustus 2023.
Erlina menambahkan, sebaiknya pemerintah Jakarta secara rutin menyampaikan kepada masyarakat soal kondisi kualitas udara.
Hal ini, harus dilakulan agar masyarakat dapat memutuskan untuk berkegiatan indoor atau outdoor setiap harinya.
Ernlina menilai, edukasi ke masyarakat juga harus terus dilakukan. Menurut dia, edukasi tersebut dapat berupa antisipasi yang bisa dilakuan masyarakat terhadap polusi udara dan juga upaya-upaya pencegahan nya.
Lebih lanjut, dokter spesialis paru tersebut memberikan saran untuk masyarakat yang suka bersepeda, pengendara motor dan pejalan kaki di Ibu Kota.
Menurutnya, jika di monitor level kualitas udara berwarna ungu atau merah, sebaiknya masyarakat jangan melakukan kegiatan outdoor.
"Bila mereka cukup fit dan sehat, masih bisa bersepeda, jalan kaki di luar, dalam kondisi kuning atau oranye," kata dia.
Namun, bila orang yang melakukan kegiatan outdoor merupakan pengidap asma, Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) atau bahkan alergi debu, maka harus menghindari kondisi kuning atau oranye.
Oleh sebab itu, masyarakat diimbau untuk rajin-rajin memonitor kondisi kualitas udara di lingkungan tempat tinggal masing-masing agar dapat mengetahui tingkat polusi udara sebelum berkegiatan.
NUR KHASANAH APRILIANI
Pilihan Editor: Solusi Pemerintah Atasi Polusi Udara Jakarta Tak Menyentuh Sumber Polutan