TEMPO.CO, Jakarta - Kereta Light Rail Transit atau LRT Jabodebek baru saja diresmikan pada Senin lalu oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi, namun sudah mengalami berbagai masalah pada hari ketiga.
Baru dua hari beroperasi, LRT Jabodetabek yang berangkat dari Bekasi mengalami gangguan. Kereta ringan itu berhenti sebelum sampai Stasiun Halim.
Banyak penumpang yang mengeluhkan gangguan LRT tersebut dan mengunggahnya dalam akun sosial medianya. Salah satunya, pemilik akun instagram @rezhadian melalui story.
"Tiba-tiba loss power, AC mati, berhenti di tengah jalur, kabarnya sinyal nge-trip, good @lrt_jabodetabek @kai121_," tulis unggahan storynya, Rabu, 30 Agustus 2023.
Dalam unggahan itu Rezha menjelaskan kereta tiba-tiba mati di sekitar Halim. "Ada apa nih? Tiba-tiba berhenti sebelum Stasiun Halim, AC mati," tuturnya.
Pada hari kedua, LRT sebenarnya juga sempat mengalami masalah, yakni keterlambatan selama 20 menit.
Melalui keterangan resminya PT Kereta Api Indonesia Persero menyampaikan permintaan maafnya soal keterlambatan itu.
"LRT Jabodetabek terus berupaya membenahi beberapa kekurangan yang masih ada dan mengakibatkan berkurangnya kenyamanan bagi para pengguna jasa LRT Jabodetabek," kata Manager Public Relations LRT Jabodetabek Kuswardoyo, Selasa, 29 Agustus 2023.
Gangguan keterlambatan disebut lantaran frekuensi dan trainset atau rangkaian kereta yang dioperasikan masih terbatas mengikuti grafik perjalanan kereta yang telah ditetapkan Kementerian Perhubungan.
Gangguan tidak hanya pada keterlambatan dan tiba-tiba mati. Pada Rabu pagi, LRT Jabodebek dari Bekasi mengalami gangguan pintu.
Ada juga masalah aliran listrik mati di Traction Power Supply Substation (TPSS) atau Gardu traksi di Halim.
"Saat ini kereta sudah berjalan normal dan kami sudah berkoordinasi Kepada pihak Andhikarya yang bertanggungjawab atas TPSS tersebut," katanya.
Gangguan juga terjadi pada perjalanan LRT dari Stasiun Dukuh Atas ke Bekasi pada Rabu malam. Gangguan itu terjadi sekitar pukul 18.30. Penumpang terpaksa turun di Stasiun Cawang dan berganti rangkaian kereta lain.
Gangguan Sejak Masa Uji Coba
Pada saat uji coba, 12 Juli lalu, LRT dari Stasiun Harjamukti Depok menuju Stasiun LRT Dukuh Atas juga sempat berhenti.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan M. Risal Wasal mengatakan kejadian itu bukan hambatan tapi failsafe. "Begitu ada gangguan kereta akan berhenti. Misalnya, itu karena binatang atau burung terbang. Maka akan lanjut jalan begitu safe-nya persiapan kereta ini," kata Risal pada 12 Agustus 2023.
Pada 4 Agustus lalu ekonom sekaligus pengamat kebijakan publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat menilai permasalahan di LRT Jabodebek terjadi karena perencanaannya tidak matang. "Pembangunan jika tidak dilengkapi perencanaan matang tidak akan memberi hasil yang berkualitas," katanya.
Pilihan Editor: Giliran LRT Jabodebek ke Bekasi Alami Gangguan, Penumpang: Naik LRT Hari Ini Penuh Drama