Menkop Teten: Indonesia belum punya strategi nasional transformasi digital
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa muara dari persoalan yang timbul belakangan ini adalah Indonesia yang belum memiliki strategi nasional transformasi digital dan belum memiliki badan yang mengatur soal transformasi digital tersebut.
Di Indonesia, menurut Teten, transformasi digital hanya berkembang di sektor perdagangan (e-commerce) khususnya di sektor hilir, bukan di sektor produksi. Akibatnya, produksi nasional kalah dengan produk dari luar yang lebih murah, karena produksinya lebih efisien dan berkualitas.
Indonesia terlambat mengatur platform digital
Teten menilai pemerintah Indonesia juga terlambat mengatur platform digital, baik itu e-commerce dan social commerce. Akibatnya Tanah Air didikte platform digital global. UMKM dan produsen Indonesia pun tidak punya kemampuan teknologi digital.
Menteri Teten juga menyinggung pesan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang selalu mengingatkan agar pemerintah dan swasta mengenai pentingnya transformasi digital. Khususnya untuk kemajuan ekonomi nasional, soal mesin pintar, kecerdasan buatan (AI), dan internet of thing (IoT).
Namun, menurut dia, hingga kini tidak ada yang mewujudkan teknologi diaplikasikan dalam sistem produksi nasional, di industri manufaktur, agrikultur, agromaritim, kesehatan, dan lain-lain. Sehingga transformasi digital di Indonesia tidak melahirkan ekonomi baru, sebaliknya hanya membunuh ekonomi lama.
Salah satu aplikasi yang dianggap memukul pelaku UMKM adalah TikTok Shop. Hal ini ditengarai oleh banyaknya produk impor murah di layanan media sosial berbagi video singkat tersebut.
MOH KHORY ALFARIZI | CAESAR AKBAR | ANTARA
Pilihan Editor: DKI akan Berubah Jadi Daerah Khusus Jakarta, Heru Budi: Masih Dibahas, Masih Panjang