TEMPO.CO, Jakarta - BUMD DKI Jakpro dan MRT sudah mengkaji usulan anggota DPRD DKI tentang merger MRT Jakarta dan LRT Jakarta untuk fokus pengembangan bisnis.
"Kami sudah melakukan kajian terkait hal itu, sehingga perkembangan bisnis kami nantinya juga bisa berpikir lebih jauh," kata Direktur Utama Jakpro (Perseroda) Iwan Takwin saat rapat kerja Komisi B DPRD DKI Jakarta bersama jajaran BUMD di Bogor, Jumat, 15 September 2023 seperti dilansir dari Antara.
Rapat kerja antara Dewan dan BUMD itu membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2023.
Menurut Iwan, tujuan penggabungan MRT dan LRT Jakarta ini yakni agar kedua perusahaan itu menjadi satu entitas usaha transportasi berbasis rel.
"Kajian itu sudah kami sama-sama lakukan sehingga nanti begitu diputuskan menjadi satu entitas transportasi 'railway', kami sudah siap," katanya.
Sementara, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menambahkan pihaknya juga sedang mengkaji usulan terkait peleburan dua badan usaha milik daerah (BUMD) itu.
"Ini adalah proses integrasi yang sekarang terjadi dan Insya Allah Pemprov DKI Jakarta dalam proses kajian sekarang," kata Tuhiyat.
Sebelumnya, Anggota Komisi B DPRD DKI Wahyu Dewanto mengusulkan agar Pemerintah Provinsi DKI menggabungkan MRT dan LRT Jakarta.
Menurut dia, adanya peleburan ini bisa menjadi fokus menjalankan usahanya, yakni properti, infrastruktur, utilitas dan teknologi informasi.
"Saya harap MRT dan LRT jadi satu. Jadi, Jakpro bisa fokus ke bidangnya," kata Wahyu dalam rapat Komisi B DPRD DKI di Bogor, Jawa Barat.
Profil MRT dan LRT Jakarta
PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) berdiri pada 17 Juni 2008, berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas dengan mayoritas saham dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dengan struktur kepemilikan: Pemprov DKI Jakarta 99.98 persen, PD Pasar Jaya 0.02 persen.
Proyek MRT Jakarta dimulai dengan pembangunan jalur MRT Fase I sepanjang ± 16 kilometer dari Terminal Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia yang memiliki 13 stasiun berikut 1 Depo.
Saat ini PT MRT Jakarta telah menyelesaikan 58,63 persen pekerjaan pembangunan Stasiun Thamrin dan Monas (CP 201) dan 16,12 persen Stasiun Harmoni - Sawah Besar - Mangga Besar (CP 202) serta 36,40 persen untuk Stasiun Glodok dan Kota (CP 203).
Pembangunan tujuh stasiun itu adalah bagian dari fase 2A MRT Jakarta yang akan terbentang sepanjang sekitar 5,8 kilometer di bawah tanah antara Stasiun Thamrin sampai Kota.
Adapun PT LRT Jakarta, merupakan anak perusahaan PT Jakarta Propertindo (Perseroda) dan beroperasi secara komersial sejak 1 Desember 2019.
LRT Jakarta melayani rute dari Stasiun Pegangsaan Dua, Kelapa Gading hingga Stasiun Velodrome, Rawamangun. Panjang lintasan dari Pegangsaan ke Rawamangun (fase 1A) yakni 5,8 kilometer.
Lintasan LRT Jakarta rencananya akan diteruskan jalur LRT fase 1B dengan rute Velodrome-Manggarai. Pada November 2022, DPRD DKI telah menyetujui Penyertaan Modal Daerah sekitar Rp 900 miliar lebih ke PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023. .
Pilihan Editor: Kurangi Kemacetan dan Polusi, MRT Jakarta Luncurkan Angkutan Antar Jemput Karyawan