TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo mengklaim penentuan tarif Bus Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta sebesar Rp 5.000 didasarkan atas hasil survei kepada masyarakat.
"Sosialisasi tentu pasti bahkan pada saat tim melakukan perhitungan itu kan berdasarkan survei. Jadi ada survei wawancara dengan penumpang,” kata Syafrin Liputo di Silang Monas, Senin, 18 September 2023.
Ia menjelaskan penumpang dimintai survei dengan mengisi form yang dibagikan saat naik bus. Namun Syafrin tidak menjelaskan secara detail kapan survei itu dilakukan.
“Masyarakat yang menggunakan itu menjadi pertimbangan pertama,” katanya.
Rencana penetapan tarif Transjakarta itu sudah melalui pembahasan di tingkat Pemprov DKI Jakarta dan segera diusulkan ke DPRD DKI.
“Suratnya sedang berproses, kita harapkan tidak terlalu lama untuk pembahasan lebih lanjut,” kata Syafrin.
Tarif Rp 5.000 tersebut hanya untuk bus rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta. Tarif rute Transjakarta yang lain masih diberlakukan tarif normal. Pada saat ini, kata dia penumpang bus Bandara Soekarno-Hatta masih belum dikenai biaya.
“Tarifnya masih Rp 0 alias gratis. Itu tentu TransJakarta juga sedang melakukan proses pengurusan izin karena layanannya antar Provinsi,” tuturnya.
Syafrin mengatakan permohonan izin ditujukan kepada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek. “Nanti setelah terbit izinnya baru kita akan formalkan,” tuturnya.
Menurutnya penetapan angka Rp 5.000 itu berdasarkan usulan Dewan Transportasi Kota, sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang transportasi kota kisaran tarif angkutan umum dan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2014 soal tarif subsidi harus mendapatkan persetujuan DPRD.
Syafrin belum dapat memastikan apakah tarif Transjakarta rute Bandara Soekarno-Hatta tidak bisa berubah lagi. “Tentu dari kami akan diusulkan dalam pembahasan. Kita mengikuti,” ucapnya.
Pilihan Editor: Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Masih Gratis