Kenapa dia memutuskan ke Jakarta?
Awalnya Ibu juga nggak kasih dia ke Jakarta. Tapi dia anak muda ya, mencari pengalaman, ingin berdiri sendiri gitu, jangan tergantung sama orang tua.
Apakah saat itu sudah bilang akan kerja apa di Jakarta?
Waktu di kampung belum bilang kerja apa, sampai Jakarta baru dia kabarkan jual kosmetik. Usaha orang, bukan punya sendiri, abang sepupunya yang dari kampung di Tangerang Selatan.
Bagaimana komunikasi setelah Imam Masykur sudah di Jakarta?
Dia ada kirim sedikit-sedikit untuk ayahnya, untuk jajan rokok aja. Kami pun gak berharap untuk minta uang ke anak, itu juga baru pertama-tama kerja. Sekarang ada sih kirim-kirim uang, dia bantu keluarga dari buka usaha sendiri.
Apakah Imam banyak bercerita kehidupannya di Jakarta?
Iya, Imam lebih banyak cerita sama pacarnya (Yuni Mauliza). Tiap hari berkomunikasi, siang, malam, tapi saya tidak paham karena pacarnya tidak cerita banyak.
Seperti apa komunikasi terakhir sebelum Imam Masykur diculik?
Terakhir ibu bicara sama dia malah ketawa-ketawa, dia bilang mau simpan uang, dia mau kawin. Dia tanya ‘Ibu sehat?’ Dia sendiri bilang dia sehat, itu aja, nggak ada yang dia bilang masalah ini, masalah itu, tidak ada, biasa-biasa saja.
Suasana Toko Kosmetik milik Imam Masykur yang tutup dan digembok di Jalan Sandratex, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Rabu, 30 Agustus 2023. Tiga anggota TNI, salah satunya merupakan Paspampres menculik dan menyiksa Imam dengan motif untuk mendapatkan uang tebusan sebesar Rp. 50 juta. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kemudian penculikan itu terjadi. Apa yang Ibu ketahui saat itu?
Tanggal 12 Agustus, malam minggu, dia (Imam Masykur) yang langsung telepon ke Ibu. Kami tunggu kabar di kampung lebih kurang seminggu lalu Ibu berangkat ke Jakarta. Perasaan dan harapan Ibu dia masih hidup. Gak tahu kejadian sudah begini. Jadi pas ke Jakarta baru kami dapat informasi dia sudah almarhum.
Ada ancaman dari pelaku penculikan ya?
Ada, ini saat telepon terakhir, saat itu mau tanya keadaan anak Ibu, yang jawab telepon adalah tersangka. ‘Ibu kok gak kirim uang? Berarti anak ibu dibunuh buang ke sungai’. Itu percakapan terakhir sama tersangka.
Kenapa mereka menculik Imam dan meminta tebusan?
Tidak tahu.
Imam Masykur ternyata pernah diculik sebelumnya. Apakah Ibu beri uang tebusan juga saat itu?
Waktu kejadian pertama ada (beri tebusan). Tapi bukan Ibu yang kasih. Masalah yang pertama pokoknya Ibu nggak tahulah mau berapa dikasih uang, nggak tahu Ibu. Soalnya (Imam Masykur) nggak pernah bilang ke keluarga. Nah, kejadian yang kedua belum sempat dikirim uang sudah putus komunikasi. Ibu sudah usahakan uang, dan paginya sudah dapat tapi enggak bisa berkomunikasi lagi, putus jaringan.
Baca halaman berikutnya emosi Ibu Imam Masykur saat dipertemukan dengan para tersangka