TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh menyoroti rencana pembuatan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Jakarta Selatan oleh Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta. Dia mengatakan rencana tersebut dinilai terburu-buru tanpa melihat keefektifan TPS3R yang sudah ada.
“Di Jakarta Selatan masih baru proses, mau dibuat lagi, sedangkan itu belum selesai dibangun. Kita belum tahu keefektifannya seperti apa,” kata Nova Paloh dilansir dari situs resmi NasDem Jakarta, Ahad, 15 Oktober 2023.
Dia menjelaskan saat ini di Jakarta Selatan sudah memiliki satu TPS3R yang terletak di wilayah Kebayoran Baru dan satu lagi sedang dibangun di wilayah Pejaten. Adanya penambahan TPS3R ini, menurutnya, membuat anggaran pengolahan sampah yang dikeluarkan Pemprov DKI menjadi membengkak.
“Ada peningkatan anggaran dari Rp14 miliar di pagu awal menjadi Rp90 miliar hanya untuk pembangunan TPS3R di wilayah selatan,” ujarnya.
Politisi NasDem itu mengingatkan jangan sampai anggaran tersebut mubazir karena belum terlihat keefektifan TPS3R dalam menekan volume sampah. Apalagi, tahun depan DLH DKI akan membangun Refused Derived Fuel (RDF) dengan dana pinjaman mencapai Rp1 triliun.
“Jangan memakai dana yang kita belum tahu keefektifannya yang saat ini masih dibangun TPS3R di Jakarta Selatan, di daerah Pejaten tapi tiba-tiba tahun depan mau dibuat lagi (TPS3R),” kata dia.
Wakil Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI itu mengusulkan Dinas LH DKI fokus menggairahkan kembali bank sampah yang ada. Sebab, keefektifan bank sampah yang ada di DKI terlihat dengan semangatnya masyarakat untuk mengolah sampah melalui bank sampah.
Menurutnya, DKI Jakarta punya 3000 bank sampah dan sebanyak 200 bank sampah terdapat di Jakarta Selatan. “Lebih baik dana TPS3R ini digunakan untuk membina bank sampah, seperti dengan menambah mesin pencacah untuk bank sampah unggulan, jangan hanya dengan mensupport dari gerobak sampah dan timbangan sampah,” katanya.
Pilihan Editor: Perda Pasar di DKI Wajib Kelola Sampah Mandiri Belum Berjalan