Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uang Pelicin Rekrutmen Pegawai, ASN Pemkot Tangsel Ini Dicari-cari Keberadaannya

image-gnews
Ilustrasi suap
Ilustrasi suap
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Salah seorang pegawai di Pemerintahan Kota Tangerang Selatan yang namanya ada di pusaran kasus uang pelicin rekrutmen pegawai honorer, Hendra Wijaya, sedang dicari-cari keberadaannya. Ada sejumlah kasus yang mencuat hampir berbarengan. Nama Hendra ada dalam kasus uang pelicin Rp 25 juta pelamar pegawai honorer di Dinas Dukcapil Tangsel dan korban lain yang telah mengadu ke Polsek Pondok Aren. 

Di kantornya di Dinas Kesbangpol, Hendra terdata absen tanpa keterangan selama beberapa hari belakangan. Sedang di Polsek Pondok Ranji yang sedang mengusut laporan penipuan yang dilakukannya, Hendra juga buron. "Sedang kami cari (Hendra Wijaya)," kata Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Pondok Aren Ajun Komisaris Erwin Subekti. 

Sekretaris Dinas Kesbangpol A. Yatna mengatakan jika anak buahnya tersebut sudah beberapa hari bolos. Yatna mengaku sudah berupaya menghubungi yang bersangkutan. "Momor telpon beliau tidak aktif," kata dia. Itu seperti yang juga didapati TEMPO di nomor Hendra sebelumnya.

Yatna menyatakan kalau pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan oleh Inspektorat Kota Tangsel untuk memutus nasib Hendra Wijaya. Tapi, hingga saat ini dia memastikan, Hendra masih ASN Tangsel. "Kalau kaitan dengan masalah yang bersangkutan itu sedang ditangani Inspektorat. Kalau di kami (Kesbangpol) hanya terkait ketidakhadiran," ujarnya. 

Dalam perkembangan pemeriksaan di Inspektorat sebelumnya, Hendra Wijaya disebutkan berjanji untuk mengembalikan uang pelicin kepada para calon rekrutmen yang pernah dimintanya. Tuntutan pengembalian juga diajukan karena janji rekrutmen tak kunjung direalisasi.

Alvin, adalah satu di antara yang menuntut itu kepada Hendra. Warga Tangerang ini telah menyetorkan uang Rp 25 juta dari Rp 40 juta yang pernah diminta Hendra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat dihubungi Senin, 13 November 2023, Alvin mengaku uangnya itu telah kembali. Sejak itu pula, dia menyebutkan, komunikasinya engan Hendra putus. "Udah enggak ada komunikasi, pas ramai waktu itu dia langsung menghubungi saya dan mengembalikan uang saya," kata pemuda berusia 26 tahun itu. 

Menurut Alvin pengembalian uang miliknya itu dilakukan di sebuah kafe di bilangan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Alvin pun menyatakan kini bisa bernapas lega setelah uang miliknya dikembalikan. "Sekarang saya cuma mau kerja sesuai dengan keahlian saya," kata dia. 

Selain kepada Alvin, Hendra Wijaya juga diduga melakukan penipuan terhadap sejumlah orang lainnya. "Banyak juga korbannya," kata Kapolsek Pondok Aren Komisaris Bambang Askar Sodiq pada akhir Oktober lalu. 

Pilihan Editor: Dugaan Penipuan dan Praktik Uang Pelicin Rekrutmen Pegawai di Pemkot Tangsel, Eks Calon Wali Kota Ini Ungkap Adanya Sistem Setoran

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

6 jam lalu

Armia Fahmi yang saat ini menjabat Wakapolda Aceh telah mendaftar ke Partai Aceh (PA) sebagai bakal calon Bupati Aceh Tamiang. Foto: Istimewa
Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

Usai pensiun sebagai Wakapolda Aceh, Armia Fahmi akan aktif sebagai kader Partai Aceh. Bahkan, ia akan maju sebagai calon Bupati Aceh Tamiang.


Polisi Ringkus 3 Tersangka Pabrik Tembakau Sintetis di Tangsel, 1 Orang Masih DPO

9 jam lalu

Polres Tangerang Selatan menggeledah kamar Apartemen TreePark di BSD, Serpong, Tangerang Selatan pada Kamis, 16 Mei 2024. Kamar itu dijadikan pabrik pembuatan narkoba jenis tembakau sintetis. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Polisi Ringkus 3 Tersangka Pabrik Tembakau Sintetis di Tangsel, 1 Orang Masih DPO

Polisi mengungkap tempat produksi tembakau sintetis di salah satu apartemen di Serpong, Kota Tangerang Selatan. 3 orang ditangkap, 1 DPO.


ASN Berpotensi Langgar Netralitas di Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Hati-hati Gunakan Medsos

2 hari lalu

Ilustrasi PNS atau ASN. Shutterstock
ASN Berpotensi Langgar Netralitas di Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Hati-hati Gunakan Medsos

Ketua Bawaslu mengatakan jajarannya akan mengawasi media sosial pada Pilkada 2024.


Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

2 hari lalu

Muhammad Rizky Firdaus Kuasa hukum persetubuhan anak dibawah umur yang dilakukan oleh oknum staf Kelurahan sekaligus Komite sekolah. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

Kasus persetubuhan anak yang diduga dilakukan oleh Holid, pengurus komite sekolah yang juga staf kelurahan, ini terjadi beberapa tahun silam.


Gagal Menyalip Dump Truck, Pengendara Motor Tewas Kecelakaan di Jalan Puspitek Tangsel

2 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan motor. all-free-download.com
Gagal Menyalip Dump Truck, Pengendara Motor Tewas Kecelakaan di Jalan Puspitek Tangsel

Pengendara motor berinisial IZA (laki-laki, 27 tahun) tewas setelah terlibat kecelakaan di Jalan Puspitek, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).


Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

3 hari lalu

Aloysius Bernanda Gunawan, korban penipuan beasiswa di Filipina yang melaporkan Bambang Tri Cahyono ke Polres Metro Bekasi Kota. Sumber: Dokumentasi pribadi
Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.


Kasus Etik Nurul Ghufron, Dewas KPK Periksa Kasdi Subagyono hingga ASN Kementan

3 hari lalu

Ketua Majelis sidang etik Dewan Pengawas KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean bersama dua anggota majelis Albertina Ho dan Syamsuddin Haris, menggelar sidang pembacaan surat putusan pelanggaran etik tanpa dihadiri tiga terperiksa pegawai Rutan KPK dari unsur Kemenkumham, di gedung ACLC Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. Majelis sidang etik Dewas KPK, menjatuhkan sanksi berat kepada tiga terperiksa.TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Etik Nurul Ghufron, Dewas KPK Periksa Kasdi Subagyono hingga ASN Kementan

Dewas KPK memeriksa beberapa saksi juga terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam sidang etik dugaan penyalahgunaan wewenang.


Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

3 hari lalu

Wali Kota Tangerang Selatan duduk bareng bersama Mahasiswa Katolik Unpam, warga Babakan dan tokoh terkait. Mereka membahas permasalahan intoleran yang sempat viral. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

Setelah sempat gaduh soal pembubaran doa rosario yang dilakukan mahasiswa Katolik Unpam, Wali Kota Tangerang Selatan gelar pertemuan.


Kecelakaan Maut Libatkan Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Pemkot Tangsel Evaluasi Study Tour Luar Daerah

3 hari lalu

Ratusan pelajar dari 10 sekolah di Depok gelar aksi solidaritas dengan menyalakan lilin dan doa bersama di Jembatan GDC, Depok, Senin malam, 13 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kecelakaan Maut Libatkan Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Pemkot Tangsel Evaluasi Study Tour Luar Daerah

Pasca-kecelakaan maut yang menewaskan 11 orang pelajar SMK di Depok, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel melalukan evaluasi.


Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

3 hari lalu

Konferensi pers pengungkapan kasus tindak pidana pembunuhan berencana yang dibungkus dalam sarung di Gedung Satya Haprabu Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024. Disampaikan kepada media motif pelaku pembunuh pria dalam sarung di Tangerang Selatan akibat sakit hati. Jasad seorang pria terbungkus kain sarung ditemukan di pinggir jalan Perumahan Makadam, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Sabtu, 11 Mei 2024 lalu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

Pelaku pembunuhan berencana menghabisi sepupunya dengan alasan sakit hati karena diperlakuan tak baik.