Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cuaca Ekstra Panas dan Kering di Jabodetabek, Tetap Waspada Hujan Ekstrem

image-gnews
Cuaca panas/Canva
Cuaca panas/Canva
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jabodetabek dan daerah lainnya di Pulau Jawa mengalami cuaca panas dan kering yang lebih kuat daripada daerah lainnya di Indonesia. Kondisi panas dan kering yang saat ini terjadi disebabkan adanya El Nino yang kuat, dan diperparah sejumlah faktor lainnya.

Di antara faktor lainnya tersebut adalah intrusi udara kering dari selatan. Ini seperti yang dituturkan klimatolog dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, kepada TEMPO pada Selasa, 19 Desember 2023.

Erma menjelaskan, angin yang mendominasi di Pulau Jawa saat ini adalah angin selatan. Dan, massa udara yang berasal dari Samudera Hindia di selatan Jawa saat ini sangat kering. 

Tak ada pembentukan awan hujan di sana karena fenomena Indian Ocean Dipole yang positif (mirip El Nino di Samudera Pasifik), selain fenomena Madden Julian Oscillation juga sedang inaktif. "Ini semakin mereduksi potensi pembentukan awan di Samudera Hindia untuk ke wilayah Indonesia," kata Erma.

Ditambah dengan adanya pengaruh dari Australia yang sedang mengalami musim panas, Erma mengatakan, "Situasi panas dan kering ini lebih terasa di Pulau Jawa daripada pulau-pulau lainnya."   

Sementara, di utara Indonesia, ada faktor pembentukan bibit Siklon Tropis Jelawat di Laut Filipina dan depresi tropis di Samudera Pasifik di utara Papua. Kedua pusat tekanan rendah tersebut berperan pula menahan awan-awan konvergensi bisa sampai  ke wilayah Indonesia. "Mereka terblokir di wilayah tersebut," kata Erma.


El Nino dan Potensi Hujan Ekstrem

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk faktor El Nino, Erma mengungkap kekuatannya memuncak di periode Desember ini serta Januari dan Februari mendatang. Setelah memuncak, pengaruh El Nino diperkirakan masih akan berlanjut setidaknya sampai Mei dan Juni nanti.

Erma menyarankan agar dilakukan mitigasi atas dampak yang berupa defisit curah hujan. "El Nino masih akan berlangsung 5-6 bulan mendatang," katanya sambil mengingatkan pola yang sama pernah terjadi saat musim hujan 1997 lalu. Saat itu defisit curah hujan disebutnya sampai 50 persen dibandingkan rata-rata klimatologis musim hujan di Indonesia.

Curah hujan yang jauh berkurang tak berarti nihil hujan ekstrem di sepanjang musim hujan hingga Februari nanti. Hujan ekstrem disebut Erma mungkin terjadi setelah dry spells atau deret hari kering tanpa hujan yang panjang. Ini, diterangkannya, adalah salah satu konsekuensi dari tertahannya uap air atau ketidakstabilan di atmosfer yang sekian lama.

"Perlu diwaspadai karena dia akan jatuh dalam kondisi ekstrem curah hujannya karena sudah lama tertahan di atmosfer," kata Erma.

Pilihan Editor: Bisnis Penitipan Kendaraan di Stasiun Serpong Terdampak Pemagaran Akses oleh KAI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

2 jam lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.


Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

3 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara


Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.


Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

17 jam lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.


Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

22 jam lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.


BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

1 hari lalu

Perwakilan BRIN temui massa unjuk rasa tolak penutupan jalan provinsi Serpong-Parung, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.


Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

1 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.


Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

1 hari lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.


Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

1 hari lalu

Persawahan Food Estate Blok A, Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah siap menggelar panen raya.
Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...


5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

1 hari lalu

Seorang siswa menjawab modul pembelajarannya setelah penangguhan kelas tatap muka, di toko kosong milik keluarganya, di Manila, Filipina, 26 April 2024. REUTERS/Lisa Marie David
5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.